INDOSPORT.COM - Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia Sulawesi Selatan (Pengprov PBSI Sulsel) memiliki sebuah misi khusus yang akan dibawa ke Musyawarah Nasional (Munas) nanti.
Adapun Munas Pengurus Pusat (PP) PBSI akan dihelat pada November 2020 mendatang dengan agenda utama yakni pemilihan Ketua Umum Baru untuk masa periode 2020 hingga 2024.
Ketua Umum Pengprov PBSI Sulsel, Devo Khaddafi, menyebut misi khususnya tersebut ialah mengusulkan sebuah program yang bertujuan untuk mengontrol perpindahan daerah atlet.
"Kami ingin ada aturan ketat yang melarang perpindahan atlet dari daerah asal ke daerah tempat dimana si atlet berlatih," ungkap Devo Khaddafi kepada INDOSPORT, Kamis (15/10/20).
"Misalnya ada atlet asal Sulsel yang berlatih di salah satu klub di DKI Jakarta atau Jawa Tengah, tidak boleh serta merta pindah menjadi atlet provinsi tempat klub berada terutama untuk gelaran PON," tambahnya.
Untuk itu, Pengprov PBSI Sulsel tengah membenahi database atletnya yang ada saat ini dengan menggelar pelatihan penginputan data ke dalam sistem informasi milik PP PBSI.
Kegiatan tersebut diikuti oleh perwakilan dari 16 klub yang berada dalam naungan Pengurus Kota (Pengkot) PBSI Makassar, Kamis (15/10/20) pagi.
"Dengan adanya sistem informasi PBSI ini, bisa tercipta database atlet bulutangkis di lingkup provinsi dan juga membuat klub-klub menjadi tertib administrasi," papar Devo Khaddafi.
"Dengan tersimpannya data atlet dalam sistem informasi PBSI, makan akan memudahkan si atlet untuk mengikuti suatu kejuaraan dan meminimalisir perdebatan atau kecurangan yang bisa terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, Pengprov PBSI Sulsel telah menggelar Musyawarah Kerja Provinsi (Muskerprov) untuk membahas program kerja pada tahun 2020 hingga 2021, Selasa (29/09/20) lalu.