INDOSPORT.COM - Pebulutangkis India, Subhankar Dey menuntut ganti-rugi dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) karena memaksanya mundur dari kompetisi SaarLorLux Open 2020.
Pebulutangkis Subhankar Dey terpaksa mundur dari kompetisi SaarLorLux Open 2020 usai ayah sekaligus pelatih dari rekannya Lakshya Sen dinyatakan positif virus Corona.
Subhankar Dey dan rekannya, Ajay Jayaram pun dipaksa untuk mengundurkan diri dari SaarLorLux Open 2020 karena disinyalir melakukan kontak dengan ayah Lakshya Sen ketia mereka makan bersama di restoran.
Dilaporkan dari situs olahraga 360badminton yang mengutip dari Times of India, Subhankar Dey menyebut bahwa penyelenggara SaarLorLux Open tidak memeriksa laporan pengujian Covid-19 saat tiba di Saarbrucken.
Bahkan wakil India lebi lanjut mengatakan bahwa dirinya dan rekannya Ajay Ayaram tidak diminta untuk menyerahkan laporan tes Covid-19 ketika mereka tiba di hotel mereka di Saarbrucken dan diizinkan untuk berlatih di aula utama turnamen dan bergerak bebas "tanpa penegakan pengajuan ujian".
“Sekarang mereka meminta kami untuk tinggal selama tujuh hari lagi. Kami ingin BWF atau penyelenggara untuk peduli pada kami. Itu bukan salah kami. Karena kegagalan mereka dalam menegakkan aturan, kami menderita. Mereka harus memberi kami kompensasi,"ujar Subhankar Dey.
Pebulutangkis India itu pun lebihh lanjut lagi menyampaikan keluh kesahnya di sosial media pribadi miliknya dan menuntut BWF untuk memberikan kompensasi kepada dirinya dan rekannya Ajay Jayaram.
"Karena kurangnya administrasi dan tata kelola yang ketat, kami tidak dapat bersaing dan juga mengalami kerugian finansial. Jadi semua orang termasuk Lakshya dan ayahnya berada di dalam aula bersama pemain lain untuk latihan pada hari Senin.
Kami kebetulan makan satu kali di restoran yang sama setelah sesi latihan. Aku dan Ajay tidak tinggal di hotel tempat Lakshya dan ayahnya menginap. Bagaimana mereka bisa mengisolasi kita? ”, seru Subhankar Dey kepada BWF.
Terakhir, Subhankar Dey meminta BWF dan Asosiasi Bulutangkis India (BAI) untuk menanggapi hal ini secara serius dan berharap dirinya dan rekannya, Ajay Jayaram bisa kembali melakukan tes untuk kembali ke India secepatnya.