INDOSPORT.COM – Berikut ini empat pemain bulutangkis negara rupanya mewakili negara yang bukan tanah kelahiran mereka. Salah satunya calon bintang masa depan asal Prancis, Christo Popov.
Berkarier di dunia olahraga, khususnya bulutangkis, menjadi suatu kebanggaan bagi seorang atlet untuk bisa mewakili negara sekaligus tanah kelahiran di ajang internasional.
Rasa cinta tanah airnya akan semakin tampak saat mereka dengan bangganya mengumandangkan lagu nasional di atas podium selepas memastikan meraih gelar juara.
Namun, ada lho atlet – atlet kebanggaan dunia yang sebenarnya telah membela negara, yang mana negara itu bukanlah tanah kelahirannya. Berikut ini INDOSPORT telah menjabarkannya.
1. Christo Popov (Prancis) lahir di Bulgaria
Christo Popov merupakan pemain bulutangkis yang lahir di Bulgaria pada 8 Maret 2002. Alih-alih membela tanah kelahirannya, dia memutuskan bergabung dengan timnas Prancis pada tahun 2020.
Pemain berusia 18 tahun itu disebut sebagai salah satu pebulutangkis paling menjanjikan di masa depan. Dia memenangkan Kejuaraan Bulutangkis Junior U-15 dan U-17, dan juga medali perak di Kejuaraan Dunia Junior 2018 dan 2019.
Dia memuncaki peringkat dunia junir per 1 Januari 2020 di sektor tunggal, yang membawanya bergabung dengan Timnas Prancis awal tahun ini.
2. Loh Kean Yeaw (Singapura) lahir di Malaysia
Pemain yang fokus di sektor tunggal putra ini lahir di Penang, Malaysia pada 26 Juni 1997. Bermain bulutangkis sejak SD, Loh Kean Yeaw pun sempat mewakili tim Penang di pentas.
Kemudian pada tahun 2010, dia pindah ke Singapura di usia 13 tahun setelah menerima beasiswa olahraga untuk orang asing dari Asosiasi Badminton Singapura (SBA), dan bersekolah di Sekolah Olahraga Singapura.
Ingin membalas budi, Loh Kean Yeaw memutuskan bergabung dengan timnas Singapura dan bertekad mempersembahkan medali emas Olimpiade Tokyo. Loh mewakili Singapura di Asian Games, dan memenangkan medali perunggu di sektor tunggal putra pada 2015 silam, dia juga masuk tim pria tahun 2015, 2017, dan 2019.
3. Olga Konon (Jerman) lahir di Belarusia
Pemain tunggal putri dan ganda campuran ini sebenarnya lahir di Belarusia pada 11 November 1989. Dia juga sempat membela tanah kelahirannya hingga tahun 2009.
Olga Konon kemudian hijrah ke Polandia dan membela tim nasional bulutangkis di negara tersebut hanya setahun lamanya, sebelum memutuskan pindah ke Jerman.
Bersama tim Jerman, Olga banyak memenangkan turnamen bulutangkis yang digelar di Eropa. Disektor tunggal putri, dia menjuarai Italian International, Kharkiv Internasional, Belgian Internasional, hingga Irih Open.
Di sektor ganda campuran, di mana dia berpasangan dengan Peter Kasbauer, mereka menjuarai Turkey International (2017), Estonian International (2018), dan Portugal International (2018).
4. Michelle Li (Kanada) lahir Hong Kong
Berstatus sebagai anak imigran asal Hong Kong, siapa yang menyangka bahwa Michelle Li telah menggaungkan nama Kanada di kancah perbulutangkisan dunia.
Michelle Li kini menjadi pebulutangkis Kanada dengan ranking dunia paling tinggi; peringkat 8. Dia bahkan memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo.
Merujuk raihan gelar juara, Michelle Li memang belum banyak mempersembahkan Kanada dengan gelar-gelar bergengsi. Tercatat dia pernah dua kali beruntun menjuarai Macau Open yang dimulai sejak 2018.