INDOSPORT.COM – Bakat-bakat bulutangkis terus bermunculan di setiap negara, bahkan di negeri yang belum terkenal dengan kekuatan bulutangkisnya. Salah satu bakat muda Asia yang potensial adalah Jason Gunawan. Uniknya, pemain berusia 16 tahun ini memiliki darah Indonesia dan merupakan mantan atlet tepok bulu.
Ya, sang ayah adalah pria keturunan China-Indonesia dan sempat bermain bulutangkis untuk tim provinsi Jakarta. Kecintaan sang ayah dengan tepok bulu pun diturunkan ke Jason sejak usia empat tahun, dengan mengajaknya berlatih setiap hari Minggu di pusat olahraga lokal.
Ketekunan Jason pun berbuah manis. Ia mendapatkan satu spot di tim bulutangkis junior Hong Kong. Ia kemudian berlatih selama 30 jam seminggu di Insitut Olahraga Hong Kong, tetapi masih berlatih bersama sang ayah.
Kerja kerasnya lalu terbayar dengan menjuarai sejumlah turnamen. Jason juara di turnamen lokal di Hong Kong, kemudian mendapatkan medali perak di sektor tunggal putra Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia U-17 yang berlangsung di Indonesia tahun lalu.
Jason kemudian mencatatkan prestasi yang lebih baik lagi di tahun 2020 ini. Ia menjadi juara termuda di sektor tunggal putra kejuaraan bulutangkis Hong Kong, di usia 16 tahun. Hebatnya lagi, di semifinal ia mengalahkan sang senior, tunggal putra nomor satu Angus Ng Ka Long, 23-21 dan 21-14.
Jason Gunawan memiliki target untuk menjadi pebulutangkis Hong Kong ketiga yang menjadi juara di Hong Kong Open, mengikuti jejak Angus Ng Ka Long (2016) dan Lee Cheuk Yiu (2019).
“Saya masih jauh dari target ini, tapi saya ingin sekali menang di rumah sendiri,” akunya kepada South China Morning Post.
Uniknya, Angus Ng Ka Long juga memiliki darah Indonesia seperti Jason. Pebulutangkis berusia 26 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang merupakan orang Surabaya.
Sebagai atlet, Jason tentu saja juga memiliki mimpi untuk berdiri di podium tertinggi Olimpiade suatu saat nanti. Mimpi ini ia miliki sejak menyaksikan Lin Dan merebut medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
“Saya sangat bahagia menyaksikan kemenangan Lin Dan. Saya hanya ingin berdiri di podium tertinggi Olimpiade seperti dirinya,” tegasnya.
Perjalanan Jason Gunawan menjadi calon tunggal putra masa depan tak selalu mulus. Ia sempat merasa mentok meski usianya masih muda. Untungnya, ia punya ayah dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan dukungan.
“Saya tak mungkin bisa lanjut jika tanpa keluarga saya. Mereka bilang ke saya, akan ada masa naik-turun dalam karier saya, jadi saya harus tekun daripada menyerah,” tutup pemain kelahiran 2004 tersebut.
Jason Gunawan kini berada di peringkat 57 di ranking junior BWF. Ia mencatat 70 kemenangan selama karier bulutangkisnya.