INDOSPORT.COM - Tidak pilih bela Indonesia, media asing sebut wakil Hong Kong, Jason Gunawan bintang bulutangkis masa depan.
Jason Gunawan merupakan salah satu pebulutangkis keturunan Indonesia yang memilih membela Hong Kong. Di usianya yang sudah beranjak 16 tahun, ia menempati peringkat 57 dunia di level junior.
Selain itu, Jason Gunawan telah membukukan 70 kemenangan dan Badminton Asia percaya bahwa di usianya yang masih sangat muda seperti sekarang ini, pebulutangkis keturunan Indonesia sedang dalam perjalanan menuju bintang bulutangkis dunia masa depan.
Jason Gunawan memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang sempat bermain bulutangkis untuk tim provinsi Jakarta. Kecintaan sang ayah dengan tepok bulu pun diturunkan ke Jason sejak usia empat tahun, dengan mengajaknya berlatih setiap hari Minggu di pusat olahraga lokal.
Ketekunan Jason pun berbuah manis. Ia mendapatkan satu spot di tim bulutangkis junior Hong Kong. Ia kemudian berlatih selama 30 jam seminggu di Insitut Olahraga Hong Kong, tetapi masih berlatih bersama sang ayah.
Kerja kerasnya lalu terbayar dengan menjuarai sejumlah turnamen. Jason juara di turnamen lokal di Hong Kong, kemudian mendapatkan medali perak di sektor tunggal putra Kejuaraan Bulutangkis Junior Asia U-17 yang berlangsung di Indonesia tahun lalu.
Jason kemudian mencatatkan prestasi yang lebih baik lagi di tahun 2020 ini. Ia menjadi juara termuda di sektor tunggal putra kejuaraan bulutangkis Hong Kong, di usia 16 tahun.
Hebatnya lagi, di semifinal ia mengalahkan sang senior, tunggal putra nomor satu Angus Ng Ka Long, 23-21 dan 21-14.
Jason Gunawan memiliki target untuk menjadi pebulutangkis Hong Kong ketiga yang menjadi juara di Hong Kong Open, mengikuti jejak Angus Ng Ka Long (2016) dan Lee Cheuk Yiu (2019).
“Saya masih jauh dari target ini, tapi saya ingin sekali menang di rumah sendiri,” akunya kepada South China Morning Post.
Uniknya, Angus Ng Ka Long juga memiliki darah Indonesia seperti Jason. Pebulutangkis berusia 26 tahun itu memiliki darah Indonesia dari sang nenek yang merupakan orang Surabaya.
Sebagai atlet, Jason tentu saja juga memiliki mimpi untuk berdiri di podium tertinggi Olimpiade suatu saat nanti. Mimpi ini ia miliki sejak menyaksikan Lin Dan merebut medali emas di Olimpiade Beijing 2008.
“Saya sangat bahagia menyaksikan kemenangan Lin Dan. Saya hanya ingin berdiri di podium tertinggi Olimpiade seperti dirinya,” tegasnya.
Perjalanan Jason Gunawan menjadi calon tunggal putra masa depan tak selalu mulus. Ia sempat merasa mentok meski usianya masih muda. Untungnya, ia punya ayah dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan dukungan.
“Saya tak mungkin bisa lanjut jika tanpa keluarga saya. Mereka bilang ke saya, akan ada masa naik-turun dalam karier saya, jadi saya harus tekun daripada menyerah,” tutup pemain kelahiran 2004 tersebut.
Tentu jika Jason Gunawan bisa menjadi bintang bulutangkis di masa depan seperti yang disebutkan Badminton Asia akan menjadi sebuah kerugian untuk Indonesia.