INDOSPORT.COM - Media China mengabarkan ratu bulutangkis Afrika sekaligus pebulutangkis tunggal putri Kate Foo Kune resmi diskors selama 2 tahun akibat doping.
Nama Kate Foo Kune sangat populer dalam lima tahun terakhir ini karena ia berhasil menjelma sebagai pebulutangkis tunggal putri ulung dari negeri Afrika.
Memulai karier internasionalnya di tahun 2010, Kate Foo sudah meraih 4 gelar kejuaraan bulutangkis Afrika. Teranyar, pemain berusia 27 tahun ini meraih gelar tersebut di tahun 2020 dengan mengalahkan musuh bebuyutannya dari Nigeria, Dorcas Ajoke Adesokan, 21-19 dan 21-16.
Tak hanya di sektor tunggal, Kate Foo juga kerap bermain di ganda putri dan ganda campuran. Sejumlah prestasi pun pernah ia dapatkan saat bermain ganda seperti juara 2014 African Badminton Championships (ganda putri) dan Badminton at the 2015 African Games (ganda campuran).
Kate Foo juga pernah tampil di Olimpiade 2016 di Brasil. Sempat membuat kejutan dengan mengalahkan pebulutangkis Australia, Wendy Chen Hsuan-yu di Grup H, Kate tersingkir di babak awal setelah kalah dari wakil Thailand, Porntip Buranaprasertsuk, 7-21 dan 18-21.
Meski begitu, penampilannya di Olimpiade 2016 patut diacungi jempol. Apalagi, Kate merupakan pebulutangkis tunggal putri pertama Afrika yang pernah berada di peringkat 50 besar dunia (peringkat 57 pada 21 April 2016).
Tetapi pada tahun 2019 lalu, karier dari Kate Foo Kune diterpa isu tak sedap ketika dirinya diduga terlibat skandal doping Badan Anti-Doping usai kejuaraan Afrika 2019 lalu. Alhasil medali perak yang dia dapatkan di turnamen tersebut harus dicabut.
"BWF mengonfirmasi bahwa Kate Jessica Foo Kune dari Mauritius ditemukan melanggar Peraturan Anti-Doping BWF awal tahun (2019) ini selama Kejuaraan Afrika," demikian pernyataan dari BWF.
Tak terima atas tudingan tersebut, Kate Foo pun melakukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), dan masih dalam proses hingga sekarang. Proses banding itu membuatnya tetap bisa mengikuti turnamen BWF meski poin yang didapatkan sebelumnya harus dikurangi.
Tudingan terhadap Kate Foo yang menggunakan doping membuat kondisi kesehatan dan mentalnya terganggu. Namun raihan gelar kejuaraan Afrika 2020 Februari lalu bisa mengobati rasa depresinya.
"Jujur saja, tidak mudah kembali bertanding apalagi mental saya sudah jatuh. Secara fisik, saya tidak berada di level yang sama dan kalah dari pemain yang berada di bawah saya." ujar Kate Foo Kune dilansir dari Lexpress.
"Untuk menatap kualifikasi Olimpiade banyak yang harus diperbaki dan saya merasa kesulitan pada awalnya. Saya terus berlatih tanpa lelah, beruntung ada keluarga dan teman dekat yang membantu saya,"
"Saya tidak tahu ada steroid! apalagi yang ditemukan dalam darahku. Bulutangkis adalah olahraga yang sangat bersih. Doping sama sekali tidak berguna untuk bulutangkis," lanjutnya.
"Akan ada sidang banding, tanggal belum ditetapkan, saya berharap keadilan bisa ditegakan," tukasnya.
Namun media China, Aiyuke, baru-baru ini mengabarkan kalau Kate Foo Kune resmi didakwa atas kasus pelanggaran doping yang membuatnya harus menjalani hukuman selama 2 tahun.
Ratu bulutangkis Afrika mulai menjalani skorsnya per 15 Desember lalu, tetapi media China berujar bahwa hukuman itu tidak akan berarti apa-apa baginya setelah ia resmi melangsungkan pernikahan dengan pebulutangkis Ceko, Milan Ludik.