Keagungan Dinasti Liang dan Sumbangsihnya pada Bulutangkis Indonesia
Jika Liang Hailiang mengharumkan nama Indonesia sebagai pebulutangkis, lain lagi dengan Liang Chiu Sia. Ia adalah salah satu pelatih bulutangkis legendaris yang pernah dimiiki Indonesia.
Lahir pada 9 September 1950 di Cirebon, Liang Chiu Sia yang sangat cinta pada tanah air Indonesia harus menerima kenyataan pahit. Yaitu, Liang Chiu Sia harus pergi ke China selepas lulus SMP akibat situasi politik dalam negeri yang sedang memanas.
Meski begitu, namanya juga cinta dengan tempat lahir, akhirnya Liang Chiu Sia pun pulang ke Indonesia pada 1985. Liang Chiu Sia yang selama di China jadi pebulutangkis pun diberi tugas untuk melatih di sektor putri Indonesia.
“Waktu itu sebetulnya ada 13 pemain. Tapi memang Susy Susanti yang paling ulet, paling enggak mau kalah, enggak malas, ngotot mainnya,” kenang Liang Chiu Sia saat bercerita mengenai muridnya, Susy Susanti, seperti yang dinukil dari Historia.
Susy Susanti seperti yang kita tahu adalah pebulutangkis perempuan pertama Indonesia yang memenangi Olimpiade Barcelona 1992. Gelar itu bisa diraih Susy Susanti berkat gemblengan Liang Chiu Sia, pelatih bulutangkis Indonesia yang amat legendaris.
Tjun Tjun
Last but not least, ada adik dari Liang Chiu Sia yang bernama Liang Tjun Sen. Mungkin terdengar asing, karena ia lebih dikenal sebagai Tjun Tjun, pebulutangkis legendaris Indonesia dari sektor ganda putra, jauh sebelum Kevin Sanjaya lahir.
Tjun Tjun dikenal memiliki kemampuan mumpuni dalam hal kecepatan, kekuatan, akurasi dan agresivitasnya. Namanya kian besar Ketika ia berpasangan dengan Johan Wahjudi hingga membuat mereka jadi ganda putra legendaris Indonesia.
Pasangan Tjun Tjun-Johan Wahjudi begitu melegenda karena pada zamannya sukses memenangi 6 kali gelar All England. Rival terberat Tjun Tjun saat itu adalah ganda putra asal Indonesia juga, Ade Chandra-Christian Hadinata.
Masih banyak gelar bergengsi lain yang dimenangi oleh Tjun Tjun hingga membuatnya terpilih menjadi World Badminton Hall of Fame pada 2009. Pada akhirnya keagungan dinasti Liang yang terwakili oleh Rudy Hartono, Liang Chiu Sia dan Tjun Tjun telah membuat Indonesia tersenyum di bulutangkis.