INDOSPORT.COM - Legenda bulutangkis Denmark Peter Gade memang salah satu member dari Big Four Kings, tetapi media China menyoroti dua takdir yang menghinggapinya.
Peter Gade memang termasuk salah satu aset penting di bulutangkis Denmark. Pria yang bermain bulutangkis pada usia 4 tahun membuat keputusan penting dalam hidupnya ketika usianya menginjak 6 tahun.
Peter Gade yang semulanya ingin menjadi pemain bola, malah justru berbalik arah ke dunia bulutangkis yang ditekuninya sampai pensiun. Bahkan keputusannya menekuni dunia tepok bulu ternyata bukan keputusan yang salah.
Sebab Peter Gade berhasil menjadi salah satu pebulutangkis yang namanya begitu diperhitungkan di dunia tepok bulu. Legenda Denmark itu pun diketahui tergabung dalam member Big Four Kings bersama dengan Lee Chong Wei, Taufik Hidayat dan Lin Dan.
Walaupun sukses menjadi legenda bulutangkis tidak hanya di Denmark, tetapi juga dunia, media China, Sports Sina menyoroti dua takdir buruk yang menimpa Peter Gade.
Dua takdir buruk yang disebut oleh media China adalah gelar Juara Dunia dan Piala Thomas yang tak pernah direngkuh oleh seorang Peter Gade di sepanjang kariernya ketika masih aktif bermain bulutangkis.
Peter Gade berhasil membawa Denmark meraih dua medali perak di kompetisi Piala Thomas pada edisi 2004 dan 2006. Tetapi, bukan itu medali pertama yang dipersembahkannya untuk negaranya, karena di edisi 1998 dan 2000, ia berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Denmark.
Hingga akhirnya pada tahun 2012 sebelum dirinya mengumumkan pensiun, Peter Gade mempersembahkan medali perunggu untuk Denmark di gelaran Piala Thomas dan itu menjadi medali terakhir yang ia persembahkan untuk negara tercintanya.
Pada tahun 2001, Peter Gade meraih medali perak Kejuaraan Dunia Bulutangkis setelah kalah dari wakil Indonesia, Hendrawan di partai final dalam pertandingan straight games yang berakhir dengan skor 6-15, 16-17. Lalu di tahun 1999, 2005, 2010 dan 2011, salah satu raja tunggal putra hanya berhasil meraih medali perunggu setelah kalah di semifinal.