INDOSPORT.COM - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, menganggap negara lain ungul beberapa aspek dari tim Indonesia saat berlaga di dua turnamen Thailand Open dan BWF World Tour Finals 2020.
Tim bulutangkis Indonesia diketahui gagal meraih hasil maksimal di tiga kompetisi Asian Leg, mulai dari Yonex Thailand Open 2021, Toyota Thailand Open 2021 dan BWF World Tour Finals 2020, yang hanya berhasil meraih satu gelar juara saja dan dua hasil runner-up.
Rionny Mainaky selaku Kabid Binpres PBSI memberi evaluasi terkait penampilan minor yang disuguhkan tim Merah Putih. Menurut dia, selain dari segi teknis, kekalahan skuad Indonesia juga dinilai kurang dari sisi non-teknis. Terutama dalam hal stamina.
"Saya akui juga pemain-pemain lawan terlihat lebih siap bertanding, terutama Chinese Taipei (Lee Yang/Wang Chi Lin) ini. Bukan hanya soal teknis, tapi non-teknis seperti postur, tenaga, mungkin dari makanan, minuman, dan nutrisinya juga lebih oke. Saya akui mereka lebih stabil di tiga kali turnamen ini bisa juara. Jadi yang harus dievaluasi bukan hanya dari sisi teknis saja," tutur Rionny.
Lebih lanjut, Rionny Mainaky menyebut hal yang paling dibutuhkan para atlet bulutangkis ialah motivasi. PBSI otomatis memiliki PR untuk menggali hal yang mampu memicu kembali semangat atlet.
"Tapi selain itu, saya rasa intinya adalah bagaimana motivasi para atletnya. Terutama motivasi untuk daya juangnya. Jadi harus kita gali lagi, apa yang bisa membuat mereka lebih semangat lagi," imbuhnya.
Sementara itu, terkait persiapan Olimpiade Tokyo, Juli mendatang, Rionny berencana memberikan latihan khusus kepada atlet-atlet yang bakal tampil di ajang multi-event paling bergengsi di dunia tersebut.