INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra, Indonesia, Jonatan Christie, menggambarkan aspek-aspek pebulutangkis yang sempurna dengan menyebutkan sederet nama pemain top dunia.
Menjadi pebulutangkis hebat tak jarang harus dituntut untuk bisa tampil sempurna, baik itu dari segi fisik maupun teknik bermain.
Aspek-aspek seperti kecepatan, pukulan, fisik, ketepatan, kecerdasan, dan kekuatann pun jadi tolok ukur seorang pebulutangkis bisa dikatakan sempurna. Namun, tidak semua pemain mampu menguasai semua aspek tersebut.
Nah, di mata Jonatan Christie, yang baru-baru ini melakukan sesi tanya jawab secara virtual oleh BWF, menyebutkan pemain-pemain mana saja yang memiliki aspek-aspek di atas.
Bagi pemenang medali emas Asian Games 2018 itu, terdapat enam pemain papan atas yang mewakili masing-masing aspek tersebut. Dua di antara yang disebutkannya adalah rekan senegaranya.
Untuk aspek kecepatan, Jonatan Christie, memilih legenda tunggal putra bulutangkis Malaysia, Lee Chong Wei, yang juga memenangkan medali perak di Olimpiade Beijing 2008.
“Untuk kecepatan, saya memilih Lee Chong Wei, karena Lee Chong Wei memiliki pergerakan yang bagus dan sangat cepat,” kata Jonatan.
Sedangkan untuk fisik atletis, Jonatan memilih ratu bulutangkis dunia saat ini asal Chinese Taipei, yakni Tai Tzu Ying. Lucunya, Jonatan memilih Tai Tzu Ying karena sang ratu memiliki perut sixpack.
“Untuk, Athleticism, saya pilih Tai Tzu Ying, karena tubuhnya sangat fit, dan dia punya sixpack,” tukasnya.
Untuk aspek strokeplay atau pukulan, Jonatan, rupanya memfavoritkan legenda tunggal putra asal China, Lin Dan, yang merupakan bagian dari The Big Four bersama Taufik Hidayat, Lee Chong Wei, dan Peter Gade.
Bagi Jonatan, Lin Dan bisa menjadi gambaran pebulutangkis yang nyaris sempurna karena dia memiliki pukulan yang sangat bagus. Selain itu, Lin Dan juga bisa bermain dengan cepat atau lambat, serta bagus dalam hal pertahanan dan serangan.
Untuk aspek precision atau ketepatan, Jonatan Christie menyebutkan sosok pebulutangkis asal Jepang, Kento Momota, yang belum lama ini comeback di ajang All England setelah absen setahun akibat cedera.
“Precision, saya pilih Kento Momota, karena dia punya akurasi yang bagus, dan dia juga punya pukulan yang bagus,” ujar Jonatan.