INDOSPORT.COM - Perkembangan olahraga bulutangkis Indonesia tak dapat lepas dari klan Mainaky, baik saat berkiprah sebagai pemain maupun pelatih. Richard Mainaky pun curhat mengenai kisah keluarganya.
Richard Leonard Mainaky adalah anak tertua dari keluarga Mainaky di Ternate, sehingga ia berperan membuka jalan bagi adik-adiknya untuk sukses di dunia bulutangkis Tanah Air.
Pada kesempatan bercengkrama dengan mantan anak asuhnya, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dalam podcast bertajuk Tektokan Ala Butet, Richard pun curhat kisahnya merantau demi bulutangkis.
"Awalnya tuh saya juga kaget, kok orang tua setuju saya merantau pertama kali, padahal kita keluar rumah saja dicariin," ujar Richard Mainaky dalam podcast yang tayang di kanal YouTube PB Djarum, Sabtu (12/6/21).
"Merantau Ternate ke Jakarta itu jauh sekali ya, jadi disetujui (merantau) itu saya sudah lega, itu mungkin karena satu, tekad saya mau jadi pemain bulutangkis," lanjutnya.
Ada perbedaan fasilitas dan motivasi yang dirasakan Richard Mainaky ketika ia berlatih di Jakarta, sehingga ia pun terdorong untuk memberikan fasilitas yang sama kepada adik-adiknya yang saat itu ada di Ternate.
"Saat saya sudah bagus, saya sudah tahu bermain bulutangkis yang benar, saya kirim bola-bola ke Ternate, itu diolah sama ayah saya, buat Rionny, Rexy, Marleve," ujarnya.
Tak lupa, Richard juga menceritakan kisah perjuangan adiknya, Rionny Mainaky, yang ingin berlatih bulutangkis di Jakarta, dan ia nekat kabur dari rumahnya di Maluku Utara.
"Yang saya surprise tuh Rionny, karena dia masuk tim PON, langsung dari Ambon ke Jakarta naik kapal. Dia kabur, enggak izin, takut nggak dikasih. Setelah dia berjuang ikut saya, oke lah, cukup berhasil dia."
"Setelah itu baru saya panggil semua, Rexy, Marleve, Karel," pungkas Richard Mainaky.