Dilanda Panas Terik, Tenis Olimpiade Tokyo 2020 Sempat Telan 'Korban'
Selain Daniil Medvedev dan Fabio Fognini, cuaca panas di cabor tenis Olimpiade Tokyo 2020 juga membuat Paula Badosa harus meninggalkan lapangan dengan duduk di kursi roda.
Sementara itu, petenis putri Australia, Ashleigh Barty, justru santai-santai saja dan mengaku tidak masalah dengan heatstroke yang melanda cabor tenis.
Cuaca panas memang sudah jadi isu lama yang membayang-bayangi gelaran Olimpiade Tokyo 2020. Ditambah situasi pandemi global, para atlet pun harus pintar-pintar menjaga diri sendiri dan sekitarnya agar tidak tumbang.
Prubahan iklim telah membuat Tokyo menjadi lebih panas secara dramatis selama beberapa dekade. Gelaran 2020 (2021) pun berpotensi jadi Summer Olympic paling terik sepanjang sejarah.
Menurut sebuah laporan British Association for Sustainable Sport, suhu rata-rata di Tokyo telah naik 2,9 derajat celcius (5,1 derajat fahrenheit) sejak tahun 1900.
Olimpiade Athena 2004 adalah yang terpanas sejak 1964, dengan suhu harian maksimum sekitar 93,6 derajat celcius. Olimpiade musim panas lalu, di Rio 2016, memiliki suhu harian maksimum di bawah 92 derajat.
Seperti diwartakan laman Time, Badan Meteorologi Jepang pun memperkirakan suhu akan tinggi lebih dari 93,2 derajat minggu depan.
Jadwal Cabor Tenis Olimpiade Tokyo
Terlepas dari isu panas terik yang menimpa para petenis, jadwal pertandingan tentu akan tetap bergulir. Jumat (30/07/21) adalah agenda besar untuk ganda putra yang bakal memperebutkan medali.
Tunggal putra pun bakal memainkan fase semifinal, begitu pula ganda campuran. Lalu untuk jadwal pertandingan hari Sabtu dan Minggu akan menyusul kemudian.