INDOSPORT.COM – Komite Olimpiade Nasional (NOC) Guatemala tetap merasa bangga atas pencapaian pebulutangkis Kevin Cordon di Olimpiade Tokyo 2020.
Kevin Cordon dielu-elukan sebagai raja bulutangkis Amerika atas pencapaiannya hingga babak semifinal tunggal putra pada Olimpiade Tokyo 2020.
Kevin Cordon terhenti di babak semifinal usai dikalahkan pemain dari Denmark yang juga pemenang emas Olimpiade, Viktor Axelsen, lewat permainan dua set dengan skor 21-18, 21-11.
Cordon kemudian dikalahkan pemain Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di laga perebutan tempat ketiga atau medali perunggu dengan skor 21-11 dan 21-13, Senin (2/8/21).
Meski hanya mampu menjadi pemain terbaik keempat di pesta olahraga empat tahunan, pencapaiannya diapresiasi oleh NOC negaranya.
NOC Guatemala, melalui unggahan di di Twitter pada hari Selasa (03/08/21) menggambarkan sosok Kevin Cordon sebagai petarung sejati.
¡Kevin Cordón es el cuarto mejor del mundo! 👏🔝💪
— C O G (@COGuatemalteco) August 2, 2021
🏸 El guatemalteco peleó como un guerrero en el partido por la medalla de bronce, ante Anthony Ginting. El indonesio se quedó con la victoria con parciales de 21-11 y 21-13.
¡Nos sentimos orgullosos de ti, Kevin! 🇬🇹💙 pic.twitter.com/TpGbmB5a2I
“Kevin Cordon adalah terbaik keempat di dunia!” tulis NOC Guatemala.
“Pebulutangkis Guatemala bertarung layaknya seorang pejuang dalam perebutan medali perunggu, melawan Anthony Ginting. Pemain Indonesia itu unggul dengan kemenangan dua set 21-11 dan 21-13,” sambung NOC.
Pebulutangkis yang menempati ranking 59 dunia versi BWF itu memang menjadi kejutan tak terkira di Olimpiade Tokyo. Tampil sebagai non unggulan, Cordon berhasil mengalahkan sejumlah pemain top dunia.
Cordon mengalahkan wakil Belanda, Mark Caljouw di babak 16 besar dengan pertarungan tiga set 21-17, 3-21 dan 21-19 untuk memastikan ke babak perempat final Olimpiade Tokyo.
Sebelum bersua wakil Belanda, ia sukses merajai grup C dengan menghajar dua pebulutangkis bernama Lino Munoz (Meksiko) dan Ng Ka Long Angus (Hong Kong).