INDOSPORT.COM – Tim bulutangkis China yang bertarung di Olimpiade Tokyo 2020 dipastikan tak bisa berpartisipasi di turnamen selanjutnya, yakni Korea Open 2021. Pasalnya, waktu karantina mereka tak cocok dengan jadwal turnamen.
Berdasarkan aturan panitia Korea Open, event ini mewajibkan para peserta untuk tiba di hotel yang sudah ditentukan sebelum 26 Agustus 2021. Dalam kesempatan yang sama, para pemain harus menunjukkan hasil tes Covid-19 dan menerima sertifikat karantina.
Selama kompetisi, panitia bakal melakukan tes Covid-19 secara acak pada para pemain dan mereka yang negatif baru diizinkan bermain.
Sementara itu, tim bulutangkis China dari Olimpiade baru tiba di Beijing Rabu (04/08/21). Berdasarkan peraturan di masa pandemi, mereka akan melakukan isolasi mandiri selama 21 hari.
Karantina itu pun akan berakhir mepet di 26 Agustus, jadi sebagaimana dilaporkan Aiyuke, mereka tak akan bisa berpartisipasi di Korea Open 2021.
Turnamen Super 500 ini akan berlangsung di Jinnam Indoor Stadium, Yeosu-si, Korea Selatan dari 31 Agustus hingga 5 September 2021. Panitia menyediakan total 320 ribu dolar AS atau sekitar Rp4,5 miliar sebagai hadiah tunai.
Di edisi tahun lalu, Korea Open menjadi salah satu turnamen yang dibatalkan karena pandemi Covid-19. Terakhir kali, Indonesia mendapat gelar di edisi 2019 persembahan wakil ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Tim Indonesia sendiri batal mengirim dua jagoannya, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Maka, total yang berangkat ke Korea Open 2021 ada 19 pemain.