INDOSPORT.COM - Berikut ini kisah dari Muamar Qadafi, pelatih bulutangkis asal Indonesia yang menemukan bakat atlet Guatemala, Kevin Cordon, dan mencatat sejarah di ajang Olimpiade Tokyo 2020.
Sebagaimana diketahui, Olimpiade Tokyo 2020 tiba-tiba melambungkan nama Kevin Cordon, atlet asal Guatemala yang melaju ke semifinal bulutangkis, menaklukkan sederet pemain berpengalaman dan ranking atas.
Namun saat ditelusuri, rupanya ada peran pelatih Indonesia, Muamar Qadafi dalam perjalanan karier Kevin Cordon. Secara eksklusif, Muamar Qadafi menceritakannya kepada Yuni Kartika di YouTube PB Djarum.
Awalnya, Qadafi mengawali karir sebagai pelatih di PB Djarum, di usia yang masih sangat muda. Kemudian, ia tertarik untuk menambah jam terbang internasional dan melatih Tim Nasional Bulutangkis Peru.
"Waktu itu teman saya mendapatkan tawaran untuk sparing di Timnas Peru. Setelah jalan 2-3 bulan, waktu itu pelatih Timnas Peru dari China, dia memutuskan untuk keluar dari Peru," ujar Muamar Qadafi.
"Sebelum keluar dia tanya, kalau ada teman yang bisa melatih di Peru biar tidak kosong, jadi saya ditawari. Sebenarnya saya ragu juga, mau keluar jauh sekali, nggak tahu ini negara apa," ungkap Qadafi sembari tertawa.
Singkat cerita, Qadafi pun mengambil alih kursi kepelatihan Timnas Peru, dan prestasi mereka melonjak drastis. Suatu hari, ia pun kedatangan atlet asal Guatemala yang mau berlatih di Peru, salah satunya yaitu Cordon.
"Saya waktu itu kurang tahu ada program apa di Guatemala, mungkin mereka dengar di Peru ada pelatih dari Indonesia, mereka mengirim dua atlet, salah satunya Kevin Cordon, waktu itu dia berusia 19 tahun."
"Saya dan teman-teman melihat potensi dia, punya smes yang kencang, punya kecepatan, ini kalau dipegang dengan baik, bisa jadi pemain yang besar di Benua Amerika."