INDOSPORT.COM - Sepak terjang petenis Jerman juara Cincinnati Masters 2021, Alexander Zverev, belakangan ini nampaknya harus diwaspadai oleh seorang Novak Djokovic.
Pasalnya, jelang AS Terbuka akhir Agustus ini, Zverev mengukir prestasi lumayan mentereng yang bisa jadi bekalnya menuju turnamen Grand Slam tersebut.
Zverev, diketahui berhasil menggondol medali emas tunggal putra cabor tenis Olimpiade Tokyo 2020 usai menekuk Karen Khachanov di partai puncak, dan bahkan menendang Novak Djokovic di fase semifinal.
Ya, di putaran empat besar, Zverev tercatat menang 1-6, 6-3, 6-1 dan memupuskan asa Djokovic untuk meraih Golden Slam tahun ini.
Namun memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2020 bagi Alexander Zverev bukan semata-mata hanya naik ke podium tertinggi, tetapi juga menasbihkan namanya sebagai salah satu atlet kebanggaan yang dimiliki negara Jerman.
Ia pun turut menciptakan rekor sebagai petenis pria pertama asal Jerman yang memenangkan gelar tunggal putra Olimpiade.
Sementara itu, seniornya yakni Steffi Graf (Jerman Barat) berhasil menyabet gelar tunggal putri di Olimpiade Seoul 1988, sedangkan Boris Becker/Michael Stich adalah kampiun ganda putra Barcelona 1992.
Sebelum Olimpiade Tokyo 2020, Zverev juga telah mencicipi gelar ATP World Tour Finals 2018 dan Madrid Terbuka 2021.
Zverev pun tampil cukup konsisten sejak tahun 2017, selalu berada di daftar 10 besar, dan posisi terbaiknya adalah nomor tiga dunia.
Nah, setelah meraih emas Olimpiade Tokyo 2020, Zverev kembali mencatatkan namanya sebagai pemenang, kali ini di Cincinnati Masters 2021 yang keseluruhan agendanya baru saja selesai, Minggu (23/08/21) waktu setempat.
Ini adalah gelar ATP Masters 1000 Zverev yang kelima sepanjang kariernya. Di partai final, ia mengalahkan Andrey Rublev 6-2, 6-3.
Dan sekali lagi, Zverev berhasil membukukan sebuah catatan baru atas namanya sendiri, yakni petenis asal Jerman pertama yang memenangkan Cincinnati Masters setelah Boris Becker pada tahun 1985 silam.