INDOSPORT.COM – Pelatih bulutangkis Indonesia, Titon Gustaman, mencetak prestasi jauh di Negeri Eropa. Dirinya membuat bendera merah putih berkibar di Solothurn, kota yang terletak di sebelah utara Swiss.
Titon Gustaman, jebolan PB Djarum berhasil membawa tim didikannya dari Solothurn meraih juara nasional di Liga A Swiss. Ini merupakan liga bulutangkis tertinggi di negeri empat musim tersebut.
Tentu saja ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri bagi Gustaman. Pasalnya, timnya yang berasal dari kota dengan luas kurang lebih 6,29 km2 itu tidak diunggulkan di ajang nasional ini.
Namun Gustaman berhasil membidani dan malah terjun langsung membawa timnya juara. Bukan hanya itu saja, Gustaman juga ‘mengawinkan’ dua bendera Merah Putih berkibar di kota tersebt.
Usut punya usut, maraknya bendera pusaka Indonesia berkibar di sana karena bendera ini juga Persia sama dengan bendera kota Solothurn, merah putih.
Pada final di tahun 2021, warga Indonesia yang ada di Solothurn diminta hadir oleh KBRi yang ada di sana untuk memberikan dukungan sambil membawa bendera merah putih.
Dan banyak yang tidak tahu, bahwa bendera yang dibawa warga Indonesia yang ada di sana memang bendera tanah air. Dukungan ‘tak langsung’ warga Indonesia inilah yang membawa Solothurn menjadi juara.
“Saat itu tim kita dari segi pemain tidak diunggulkan, tetapi kita bisa membuat sejarah untuk tim kota Solothurn. Bisa menjadi juara Nasional Liga A di babak final mengalahkan unggulan padahal timnya punya pemain asing yang banyak ,” ujar Titon Gustaman, dilansir dari pbdjarum.org.
Titon Gustaman sendiri memiliki perjalanan karier yang cukup berliku. Kembali pada penghujung tahun 1999, dia berhasil lolos menjadi bagian dari klub PB Djarum.
“Jadi waktu itu saya datang ke Djarum di Jakarta untuk ikut tes karena khusus double. Setelah itu baru dapat kabar kalo saya diterima di Djarum Jakarta. Saya memilih ke Djarum, karena Djarum salah satu klub yang disegani,” paparnya.