Eksklusif Wahyana: Dari Hakim Garis Jadi Wasit di Olimpiade Tokyo 2020
Jadi, setelah dapat lisensi nasional, Anda tertantang lagi untuk mengambil sertifikat di level internasional?
Iya, saat dapat lisensi nasional A dengan predikat terbaik. Berselang sebulan, saya dikirim ke Kuala Lumpur untuk ujian wasit level Asia.
Tentunya khawatir, tapi begitu masuk Kuala Lumpur, bergabung dengan kandidat lain, berkomunikasi, bertemu asesor, sudah mulai mencair. Sebenarnya ujian nggak seberat itu, yang penting percaya diri, penjelasan materinya juga enak, kalau nggak paham bisa nanya.
Untuk sekarang, Anda sudah mengantongi lisensi wasit tertinggi dari BWF. Pengalaman apa saja yang akhirnya bisa didapat ketika sudah memiliki lisensi ini?
Waktu itu saya dapat ranking tiga se-Asia, kemudian lanjut mendapat lisensi wasit dari BWF. Sekarang, saya juga diminta menjadi asesor untuk ujian lisensi level Asia sejak tahun 2018 lalu.
Pengalaman apa yang paling berkesan dan tidak terlupakan selama Anda berkarier sebagai wasit bulutangkis level dunia?
Pengalaman yang paling berkesan tentu saja saat bertugas di Olimpiade Tokyo 2020, itu sangat luar biasa. Di samping membuat Indonesia bangga bisa tampil di multievent tertinggi, semua wasit juga punya impian ke sana.
Tapi itu tidak mudah, harus punya sertifikat BWF, seleksinya juga ketat sejak dua tahun lalu, karena kan Olimpiade sempat ditunda.