Jadi Wasit di Paralimpiade Tokyo, Putra Legenda Bulutangkis Lius Pongoh Ungkap Hal Terduga

Rabu, 1 September 2021 06:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© pbdjarum
Raventus Pongoh, putra legenda bulutangkis Lius Pongoh yang menjadi wasit di Paralimpiade Tokyo Copyright: © pbdjarum
Raventus Pongoh, putra legenda bulutangkis Lius Pongoh yang menjadi wasit di Paralimpiade Tokyo

INDOSPORT.COM – Raventus Pongoh, putra legenda bulutangkis Lius Pongoh mengungkap hal tak terduga menjelang tugasnya sebagai wasit di event para badminton Paralimpiade Tokyo 2020.

Perhelatan Paralimpiade Tokyo 2020 saat ini tengah berlangsung. Untuk cabang olahraga para badminton baru akan dimulai hari ini, Rabu (01/09/21) dan berakhir 5 September mendatang di Yoyogi National Stadium, Jepang.

Pada cabor ini,  Indonesia mengirimkan sebanyak tujuh atlet terbaiknya.  Bukan itu saja, ada tiga wasit bulutangkis Indonesia yang akan bertugas di Paralimpiade Tokyo, yakni Robertus Tommy Oscariano, Abdul Latif Jauhari, dan Raventus Pongoh.

Untuk nama terakhir, Raventus Pongoh diketahui merupakan putra legenda bulutangkis tanah air, Lius Pongoh. Legenda era 1980-an ini pernah terkenal dengan julukan ‘Si Bola Karet’.

Berangkat ke Jepang, Raventus Pongoh ternyata memiliki kisah menarik mengenai tempat  dirinya bakal bertugas di Paralimpiade Tokyo nanti. 

Rupanya, Yoyogi National Stadium, tempat perhelatan para badminton Paralimpiade pernah menjadi saksi saat ayahnya menjadu juara ganda putra dan runner up tunggal putra Jepang Open 1981.

“Nyo. Kalau gak salah Paralimpiade Bulutangkis mainnya di Yoyogi Stadium, Jika benar, memang luar biasa rencana Tuhan Yesus buat ngana,” demikian bunyi pesan Lius kepada Raventus.

“Tahun 1981 Daddy finalis tunggal putra bersama Koh Rudy Hartono, Daddy kalah. Tetapi ganda putra Daddy pasangan dengan Koh Christian Hadinata, Daddy juara. Waktu itu sehari Daddy main 4 kali karena rangkap,” papar Raventus.

“Nah 2021 anak Daddy menginjakkan kaki di Yoyogi. Memang bukan bertanding, tetapi bertugas di Paralimpiade. Wow kalau memang di Yoyogi jadi ada cerita Nyo.”

Raventus mengaku tak menyangka hal ini bisa terjadi secara kebetulan. Terlebih, dirinya mengaku beruntung bisa mendapatkan kesempatan langka di ajang empat tahun sekali ini.

“Nggak nyangka sih dan agak kaget pas dikasih tahu sama Daddy kalau tempat saya nanti bertugas di Paralimpade Tokyo adalah tempat bersejarah juga buat beliau,” ungkap Raventus dilansir dari pbdjarum.org.

“Dan bukan hanya itu. Saya selama bertugas di sini menginap di Keio Plaza Hotel yang ternyata dahulu Daddy pas main di Jepang Open 19821 nginepnya juga di sini,” jelas Raventus.

Menjelang tugasnya di kancah perwasitan, Raventus mengungkapkan perasaannya bisa menjadi salah  satu wakil Indonesia di ajang Paralimpiade.

“Terharu dan sangat bersyukur atas kesempatan yang Tuhan kasih untuk saya. Semoga ini jadi batu loncatan kedepannya untuk bisa jadi wakil Indonesia di Olimpiade. Berterima kasih juga untuk PB Djarum, PBSI Jawa Tengah, PP PBSI, dan KEMENPORA untuk izin dan bantuannya. Bangga bisa bawa nama Indonesia. Dan saya tidak mau ngecewain negara Indonesia,” tutur Raventus.