INDOSPORT.COM - Kevin Cordon adalah pebulutangkis asal Guatemala yang sukses menembus semifinal Olimpiade Tokyo 2020.
Berkat prestasi tersebut, atlet berusia 34 tahun itu menjadi semakin dikenal publik. Tak hanya publik Guatemala saja, melainkan berbagai negara.
Meski sudah empat kali ikut serta di Olimpiade sejak Beijing 2008, kiprah Cordon cenderung biasa-biasa saja. Namun, ia berhasil tampil baik selama di Olimpiade Tokyo.
Cordon bahkan berhasil mengalahkan beberapa pemain yang lebih diunggulkan sejak awal. Tergabung di Grup C, dia bisa melewati adangan L Munoz, Ng Ka Long Angus, dan Mark Caljow.
Di perempat final, ia sukses menumbangkan Kwang Hee Heo yang sebelumnya sudah mengalahkan Kento Momota. Berlanjut ke semifinal, sayangnya ia belum bisa mengalahkan Viktor Axelsen yang nangkring di peringkat dua dunia.
Puncaknya di perebutan medali perunggu. Ada harapan di sana, namun Kevin Cordon masih gagal mengatasi permainan apik Anthony Sinisuka Ginting.
Terlepas dari gagalnya dia meraih medali Olimpiade, Cordon sudah mencatatkan namanya sebagai satu-satunya tunggal putra dari Benua Amerika yang berhasil lolos ke semifinal Olimpiade.
Tak heran, jika banjir apresiasi pun datang untuk pemain kelahiran La Union, Guatemala ini. Dukungan publik di akun Instagram pribadinya @kevincordon17 pun mengalir deras.
Bahkan sejak kedatangan di Bandara La Aurora pada Rabu (4/8/21), publik dan pemerintah Guatemala menyambut Cordon dengan sangat meriah.
Sebagai apresiasi, nama Kevin Cordon juga akan diabadikan sebagai nama sebuah taman di wilayah kelahirannya. Hal yang diterima ini bukan tanpa sebab, pasalnya banyak hal yang harus dilalui sebelum ke Olimpiade Tokyo 2020.
Salah satunya adalah saat aula tempat dia biasa latihan dialih fungsikan untuk rumah sakit darurat penanganan pasien Covid. Alhasil, Kevin Cordon terpaksa berlatih di Gereja San Francisco de Asis di Zacapa .