INDOSPORT.COM – Tim bulutangkis Tahiti tetap ingin menikmati setiap pertandingan di Piala Sudirman meskipun bakal menghadapi lawan berat seperti Chinese Taipei dan Korea Selatan.
Tahiti untuk pertama kalinya akan merasakan sengitnya kompetisi beregu campuran Piala Sudirman di Vantaa, Finlandia, yang akan mulai digelar pada Minggu (26/09/21) hingga 3 Oktober mendatang.
Berstatus sebagai tim debutan dengan mengandalkan 8 pemain muda, tim ini harus menghadapi lawan-lawan yang cukup berat di Grup B. Grup ini juga dihuni Chinese Taipei, Korea Selatan dan Jerman.
Chinese Taipei merupakan tim yang tengah naik daun setelah membawa pulang medali emas dan perak di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin. Korea Selatan berstatus juara empat kali kompetisi sebelumnya.
Sementara Jerman merupakan peraih perunggu sebelumnya, dan tahun ini juga meraih perunggu di Kejuaraan Beregu Campuran Eropa.
Dengan profil tinggi yang dimiliki ketiga lawannya, Tahiti tak mau bermimpi tinggi-tinggi. Meski begitu, seperti diungkapkan tunggal putra Leo Cucuel, timnya bakal bermain maksimal di kompetisi ini.
“Ini semua tentang pengalaman, pertama menikmati tetapi kemudian juga mencoba yang terbaik dan memberikan segalanya di lapangan. Kami tidak berharap mereka memenangkan pertandingan apa pun,” kata Cucuel dilansir dari BadmintonEurope.
“Kami hanya mengatakan kepada mereka untuk menikmatinya dan mencoba yang terbaik, dan kami berharap itu akan menginspirasi mereka dan memotivasi mereka untuk event-event lain di Oceania,” lanjutnya.
Leo Cucuel sendiri akan memainkan perannya sebagai pelatih sekaligus pebulutangkis yang turun di sektor ganda putra. Dia juga menjadi anggota tertua di timnya di usia 34 tahun, diikuti Glen Lefoll yang berusia 29 tahun.
Enam pemain lainnya berusaia tidak lebih dari 20, menjadi Tahiti sebagai tim yang cukup muda. Beberapa pemain muda yakni Elias Maublanc yang berusia 14 tahun, dan Chloé Segrestan yang berusia 19 tahun.