INDOSPORT.COM – Selepas masa kejayaan Lin Dan, belum ada tunggal putra China yang benar-benar sekonsisten pemain yang sudah pensiun tersebut. Paling mendekati adalah Chen Long, yang mengoleksi satu medali emas dan satu perak Olimpiade.
Namun kini Chen Long pun sudah berusia 32 tahun dan masa puncak performanya akan segera lewat. China kini tinggal berharap pada Shi Yuqi, yang sempat vakum karena cedera.
China pun dianggap belum mampu meregenerasi tunggal putranya. Salah satu yang berpendapat serupa adalah legenda bulutangkis Malaysia, Ong Ewe Hock.
Di sisi lain, Chen Long pun setuju bahwa para juniornya di tunggal putra masih tertinggal jauh dari segi pengalaman. Namun ia yakin para pemain muda China akan bangkit dan menjadi pesaing berat pemain-pemain papan atas saat ini
“Tunggal putra China masih sangat muda dan punya kondisi yang luar biasa. Apa yang masih kurang dari mereka adalah pengalaman dan total kompetisi. Semakin banyak berpartisipasi di kompetisi masa depan, pengalaman mereka akan lebih kaya,” buka Chen Long, dikutip dari Sina Sports.
“Saya percaya mereka akan segera bersaing dengan para atlet top seperti Viktor Axelsen dan Kento Momota,” lanjutnya.
“Saya percaya setelah Olimpiade dan setelah penyesuaian, Kento Momota akan menjadi lebih bertekad untuk menang dan dia akan menjadi salah satu pemain paling kompetitif di tunggal putra.”