Penuh Dendam, Inilah Rivalitas Sengit Indonesia vs China Sepanjang Sejarah Piala Thomas
Indonesia dan China juga tercatat sudah bertemu lima kali di final Piala Thomas. Final pertama terjadi di tahun 1982 yang berlangsun di London, Inggris.
Pada final Piala Thomas edisi ke-12 itu, Indonesia yang diperkuat Rudy Hartono kalah dari China dengan skor 4-5. Ini merupakan kekalahan pertama Indonesia yang telah mendominasi kompetisi selama 24 tahun.
Sebaliknya, China yang baru juara pertama kali menjadikan final Piala Thomas ini sebagai tonggak awal dominasi mereka di dunia bulutangkis internasional.
Bertemu kembali di final Piala Thomas edisi berikutnya, tepatnya tahun 1986, Indonesia kembali menelan kekalahan 2-3 dari China.
Kekalahan tersebut dianggap sebuah tragedi menyedihkan dalam sejarah bulutangkis Tanah Air. Sebab, Indonesia kalah di kandang sendiri, Istora Senayan, yang selama ini ditakuti lawan.
Indonesia baru bisa membalaskan dendam atas dua kekalahan beruntun dari China tersebut 14 tahun kemudian. Tepatnya di tahun 2000, di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia menang 3-0.
Kala itu, tunggal putra Taufik Hidayat berhasil menggenapkan kemenangan Indonesia dengan mengalahkan tunggal China, Ji Xinpeng dengan skor 15-9 17-14.
Sayang sekali, Indonesia gagal mengulangi sejarah kemenangan revans tersebut pada partai final Piala Thomas 2010 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia.
Kendati memberikan perlawanan sengit, tim Merah Putih takluk di tangan China 0-3. Parahnya, hasil ini memperpanjang masa paceklik meraih gelar juara Piala Thomas selama delapan tahun.
Indonesia terakhir merebut Piala Thomas tahun 2002 di Guangzhou, China. Saat itu, Indonesia berhasil mengalahkan negara tetangga Malaysia dengan skor 3-2.