INDOSPORT.COM – Pebulutangkis tunggal putra, Lee Zii Jia, mencurahkan perasaannya soal dirinya terus menerus dibandingkan dengan pendahulunya, Lee Chong Wei.
Ketika Lee Chong Wei memutuskan gaantung raket dari dunia bulutangkis pada 2019 silam, hampir semua mata mengarah pada sosok Lee Zii Jia.
Lee Zii Jia, di usianya yang baru 21 tahun kala itu, memang telah menjelma jadi pemain yang mematikan di kancah internasional. Pemain-pemain unggulan pun berhasil dia babat habis.
Namun, harapan agar Lee Zii Jia bisa mengikuti jejak kesuksesan Lee Chong Wei begitu membebaninya. Akibatnya, Zii Jia pun mulai kehilangan konsistensi dan mulai banjir kritikan.
Lee Zii Jia: "When he retired, whatever I do and I achieve, people always compare me. I also think it is tough to be a person like him, to achieve what he has achieved.
— Badminton Talk (@BadmintonTalk) November 19, 2021
So I always said in interviews. I don't want to be LCW. I have my own journey. I want to make my own story."
“Ketika dia (Lee Chong Wei) pensiun, apa pun yang saya lakukan dan saya capai, orang-orang selalu membandingkannya dengan saya,” tutur Lee Zii Jia di acara podcast yang dipandu dua pebulutangkis Denmark, Anders Antonsen dan HK Vittinghus, menukil dari akun Badminton Talk.
“Saya juga berpikir ini terlalu berat untuk menjadi seseorang seperti dia, untuk mencapai apa yang sudah dia capai,” lanjut Lee Zii Jia.
Awal tahun ini, Lee Zii Jia nampak tertekan dengan berbagai kritikan yang mengarah kepadanya. Ini terjadi setelah dirinya gagal di turnamen Asian Leg di Bangkok, Thailand, Januari lalu.
Beruntung, Lee Zii Jia bisa terlepas dari bayang-bayang Lee Chong Wei. Zii Jia memperlihatkan progress signifikan, yang dimulai ketika dia mampu juara di All England 2021.
Kendati terhenti di perempat final Olimpiade Tokyo, Lee Zii Jia kembali bersinar ketika menumbangkan sejumlah unggulan dan mengantarkan skuat muda Malaysia ke semifinal Piala Sudirman 2021.