INDOSPORT.COM - Media China, Aiyuke, menyoroti rumor PBSI yang ramai diisukan krisis finansial usai bonus dari pemerintah tak diberikan utuh kepada tim Piala Thomas 2020.
Sebagaimana diketahui, tim bulutangkis beregu putra Indonesia berhasil menyabet gelar Piala Thomas ke-14 pada tahun 2020 usai menang 3-0 atas China pada Minggu (17/10/21).
Perjuangan Jonatan Christie dkk memang layak diapreasiasi karena berhasil membawa pulang trofi Piala Thomas sejak terakhir diraih pada tahun 2002.
Usai kepulangannya ke Indonesia, para atlet Piala Thomas 2020 mendapatkan guyuran bonus Rp10 miliar dari pemerintah usai melewati polemik yang sempat meramaikan jagat maya.
Zainudin Amali selaku Menpora sebelumnya menegaskan bahwa tak menganggarkan bonus kepada PBSI yang berhasil menjuarai Piala Thomas 2020.
Hal itu dikarenakan bonus untuk single event seperti Piala Thomas tidak diatur secara jelas dalam undang-undang atau peraturan menteri.
Meski begitu, namun pada akhirnya pemerintah memberikan bonus untuk tim Piala Thomas 2020 setelah adanya limpahan revisi anggaran negara.
Apresiasi tersebut diberikan langsung oleh Zainudin Amali kepada Pengurus Pusat PBSI yang diwakilkan Ketua Umum Agung Firman Sampurna pada Senin (27/12/21).
Sayangnya, bonus tersebut kembali menuai polemik usai PBSI mengeluarkan siaran pers berupa penjelasan alokasi bonus Piala Thomas 2020 yang tidak hanya diperuntukkan untuk Piala Thomas 2020.
Dalam keterangan yang disampaikan Agung Firman Sampurna, bonus dari pemerintah tersebut juga akan digunakan untuk uang pembinaan, rekrutmen, pelatihan, serta pengembangan bulutangkis.
"Selain itu, juga ada alokasi untuk kegiatan rekrutmen, pelatihan, dan pembinaan pemain agar proses penciptaan para juara di Pelatnas Cipayung bisa terus berkelanjutan dan tidak terputus," ucap Agung Firman Sampurna melansir Antara.
Ada beberapa alasan yang membat isu menjadi berkembang terkait penjelasan alokasi bonus Piala Thomas 2020 tersebut.
Pertama, bonus yang diberikan pemerintah tertulis untuk Tim Piala Thomas Indonesia di papan apresiasi pemberian Menpora.
Kedua, terkait dana pembinaan, pelatihan, dan pengembangan di PBSI yang biasanya sudah dianggarkan terpisah dari pemerintah.