INDOSPORT.COM – Deportasi Novak Djokovic dari Australia bisa mengancam pendapatannya hingga ratusan miliar rupiah. Sponsor terbesarnya baru-baru ini menyatakan ingin membahas kasus yang dihadapi Djokovic dalam dua minggu belakangan.
Petenis tunggal putra nomor satu dunia itu telah meraup 30 juta dolar AS atau sekitar Rp430 miliar dari sponsor. Namun pendapatannya itu terancam jika ia tak bisa bermain di turnamen Grand Slam lain seperti French Open (Roland Garros), Wimbledon, dan US Open gara-gara tak mau vaksinasi Covid-19.
Mengutip Fox Sports Australia, sejumlah pakar sudah mengingatkan para sponsor yang kemungkinan akan menjauhi Djokovic jika ia menjadi “ikon anti-vaksinasi”.
“Terlepas dari pertanyaan soal persepsi, asosiasi, dan polarisasi, kontrak ini juga dilengkapi dengan klausa partisipasi. Apa gunanya Anda untuk Lacoste atau Peugeot jika Anda tak bermain di Roland Garros?” tulis editor eksekutif Sports Illustrated Jon Wertheim di Twitter.
Produsen pakaian asal Prancis, Lacoste, memiliki kontrak senilai 9 juta dolar AS atau sekitar Rp129 miliar dengan Djokovic. Mereka lalu buka suara pada Senin (17/01/22) kemarin.
“Secepat mungkin kami akan menghubungi Novak Djokovic untuk membahas ulang kejadian yang menyertai kehadirannya di Australia,” bunyi pernyataan mereka.
“Kami berharap semuanya dapat menjalani turnamen dengan baik dan berterima kasih kepada penyelenggara atas segala usaha mereka untuk memastikan turnamennya berjalan dengan kondisi baik untuk pemain, staf, dan penonton.”