Pengamat Sebut Bubble Bulutangkis Bohongan, Humas PBSI: Saya Tersinggung!

Senin, 14 Februari 2022 14:38 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© Humas PP PBSI
Kento Momota dan Anders Antonsen juara Indonesia Masters 2021 Copyright: © Humas PP PBSI
Kento Momota dan Anders Antonsen juara Indonesia Masters 2021

INDOSPORT.COM - Pengamat olahraga, Anton Sanjoyo menyebut sistem bubble yang dilakukan Festival Bulutangkis Indonesia (IBF) tidak standar. PBSI buka suara.

Dalam siaran langsung di Metro TV, Jumat (11/2/22) lalu, Anton Sanjoyo menyebut jika PBSI melakukan sistem bubble bubble-an atau bubble bohongan selama kegiatan.

Hal ini adalah buntut dari maraknya kasus penyebaran virus Corona (Covid-19) di Bali, yang menimpa sejumlah klub Liga 1, hingga timnas Indonesia batal ke Piala AFF U-23.

Menurut Anton Sanjoyo, walau menerapkan sistem bubble, penyelenggara (PBSI) membolehkan wartawan masuk lapangan, padahal mereka menginap di hotel lain.

"Jadi, ini bubble bubble-an, bubble bohongan, sangat berisiko menularkan Covid-19 atau menjadi cluster baru di Festival Bulutangkis tersebut," ucap Anton.

Tak pelak, Humas PP PBSI, Deri Destanto langsung bereaksi dan memprotes ucapan Anton Sanjoyo melalui akun Twitter pribadinya.

"Saya sebagai bagian dari IBF jelas tersinggung dengan adanya kalimat bubble-bubblean atau bubble bohongan," kata Deri Destanto pada Minggu (13/2/22).

Deri menjelaskan bahwa sistem bubble yang dilakukan IBF adalah bubble yang sudah disetujui BWF sebagai federasi bulutangkis dunia, dan berkoordinasi dengan BNPB serta Kementerian Kesehatan.