INDOSPORT.COM - Petenis putri Ukraina, Dayana Yastremska, menceritakan kisah harunya melarikan diri dari bom Rusia bersama saudara perempuannya.
Seperti diketahui, situasi Ukraina dan Rusia saat ini tengah memanas, menyusul ‘perang’ yang pecah antara keduanya. Isu global ini pun mau tidak mau juga memengaruhi dunia olahraga termasuk cabor tenis.
Daniil Medeved, yang baru saja naik ke peringkat satu dunia menggusur Novak Djokovic, kini pun terancam kehilangan poin apabila tidak diizinkan bertanding di turnamen-turnamen besar.
Belum lagi, kasus Elina Svitolina yang menolak bertanding dengan petenis Rusia, Anastasia Potapova, menyusul ketegangan yang terjadi antara negara mereka.
Namun itu semua hanya sekelumit kisah yang datang dari lapangan tenis, masih ada sejuta cerita lain di luar sana yang berlatar belakang konflik Ukraina-Rusia. Salah satunya yang menyentuh datang dari Dayana Yastremska.
Seperti dimuat pada laman France24, petenis cantik Ukraina tersebut mendapat wildcard untuk main di turnamen WTA yang digelar di Lyon. Namun sebelum sampai di sana, ia harus melalui pengalaman menegangkan.
Ia dan sang adik, Ivanna, tampil sebagai pasangan ganda putri di ajang ini dan mengaku sedih dengan apa yang terjadi di negaranya.
Setelah mendapat wildcard dan akan berangkat ke Lyon, pasangan kakak-beradik ini harus pergi dari Ukraina di tengah ancaman bom Rusia.
“Hari Rabu, kami sedang berada di rumah di Odessa. Kami menghabiskan waktu bersama keluarga sebelum berangkat ke Lyon bersama Ayah,” terang Dayana Yastremska.
Ia juga mengisahkan bagaimana suasana malam hari di rumah mereka terasa menyenangkan, namun keesokan harinya para anggota keluarga terbangun karena suara bom.
“Kami tidak tahu dan tidak sadar apa yang terjadi. Benar-benar gila, itu bukan film maupun video game, kami syok,” terangnya.
Setelah serangan tersebut, Dayana Yastremska dan keluarga berlindung di tempat parkir mobil bawah tanah.