Pelecehan Online Makin Marak, Petenis Beken Aldila Sutjiadi Serukan "Lawan!"
Dalam video kampanye ini menunjukkan setiap penghinaan menyakitkan (bahkan secara gambar) yang diterima Aldila di lapangan. Ia melawan satu-satunya cara yang dia bisa, dan dia tahu yang terbaik, dengan menghancurkannya di seberang lapangan untuk dilupakan.
Menunjukkan kekuatannya dan penolakannya untuk menjadi korban yang bungkam sejak lama, serta teriakan supaya orang lain mengambil sikap dan melawan.
Aldila turut mengajak Bullyid Indonesia, sebuah organisasi yang mengedukasi masyarakat korban kekerasan online untuk bekerja sama dalam kampanye ini.
“Kami mendirikan Bullyid Indonesia dua tahun lalu setelah melihat dampak serius dari kekerasan online di Instagram," ujar Founder and Executive Director of Bullyid, Agita Pasaribu.
Masalah ini meningkat dalam lima tahun terakhir. Sayangnya, masyarakat cenderung mengabaikan, banyak korban yang bungkam dan publik melihat pelecehan dan kekerasan online sebagai bagian dari situasi normal bila ingin berada di platform media sosial.
“Ketika Aldila menghubungi kami untuk bermitra dalam meningkatkan kesadaran tentang dampak kekerasan online, kami merasa itulah gerakan yang baik untuk dilakukan," tutur Agita.
"Aldila sebagai juru bicara menyoroti masalah ini dan mendorong orang lain yang menderita dalam diam untuk angkat bicara. Bullyid Indonesia adalah ruang aman dan tempat yang bisa mereka datangi untuk meminta bantuan dan dukungan,” pungkasnya.