INDOSPORT.COM - Pelatih bulutangkis spesialis ganda, Flandy Limpele, akhirnya pulang ke 'rumahnya', Indonesia. Kepastian ini didapat setelah PBSI resmi mengontraknya sebagai pelatih baru sektor ganda campuran mulai April 2022.
Sebelumnya, Flandy Limpele memang memiliki segudang pengalaman di tanah perantauan. Sempat melatih pelatnas bulutangkis India, Flandy Limpele kemudian berlabuh ke Malaysia pada 2020.
Kabaranya, salah satu prestasi terbaiknya saat melatih ganda putra Malaysia menjadi alasan PBSI untuk mengontraknya.
"Flandy dipilih karena sebagai pelatih, dia sangat berpengalaman. Track record-nya disiplin serta punya komitmen,” ucap Kabid Binpres PBSI, Rionny Mainaky.
Kembalinya Flandy Limpele ke Cipayung memang telah dinanti-nantikan banyak pencinta bulutangkis nasional. Bagaimana tidak, Flandy merupakan salah satu icon bulu tangkis Tanah Air di nomor ganda.
Dengan kembalinya Flandy Limpele, itu artinya ganda campuran Indonesia akan diasuh oleh dua orang legenda Tanah Air, yakni Flandy dan Nova Widianto.
Ya, rekan seangkatan Flandy, Nova Widianto, sudah terlebih dahulu menjadi juru latih ganda campuran di Pelatnas PBSI. Ketika aktif, baik Flandy dan Nova merupakan jagoan Indonesia di nomor ganda campuran.
Bukan cuma pernah mengantar Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi peraih medali perunggu di Olimpiade (mengalahkan pasangan Hendra/Ahsan), Flandy sendiri merupakan seorang medalist sama dengan Nova.
Meski begitu, sebelum akhirnya kembali ke sektor ganda campuran, Flandy terlebih dahulu bersinar di nomor ganda putra. Berpasangan dengan Eng Hian (sekarang pelatih ganda putri), Flandy pernah menghasilkan prestasi tertinggi berupa medali perunggu Olimpiade Athena tahun 2004.
Kala itu, pasangan ini kalah dari duo Korea Selatan, Kim Dong-moon/Ha Tae-kwon. Untungnya, pada perebutan perunggu, Eng Hian/Flandy Limpele menang 15-13, 15-7 atas pasangan Denmark, Jens Eriksen/Martin Hansen.
Kejayaan Ganda Campuran Indonesia
Ketika Flandy Limpele berpetualang bersama Eng Hian, Nova Widianto telah bersinar di nomor ganda campuran bersama pasangannya, Vita Marissa.
Bersama Vita, setidaknya Nova Widianto merasakan juara SEA Games dan Japan Open. Namun, bersama anak muda, Lilyana Natsirlah, sinar Nova Widianto terang benderang.
Pasangan ini menjadi salah satu yang ditakuti di dunia. Mereka berhasil dua kali meraih titel juara dunia (2005, 2007).
Sementara itu, setelah perunggu Olimpiade di 2004, Flandy Limpele mulai serius menapaki jejak Nova untuk mantap di ganda campuran. Menariknya, pasangan Flandy kala itu adalah mantan partner dari Nova Widianto, yakni Vita Marissa.
Siapa sangka, duet Flandy dan Vita justru lebih 'klop'. Keduanya sempat merebut sejumlah gelar bergengsi seperti France Open, Japan Open, dan emas SEA Games sampai tahun 2007.