3 Alasan PBSI Sangat Tepat Kontrak Flandy Limpele Sebagai Pelatih Ganda Campuran
Keberhasilan Flandy Limpele dalam memoles pemain ganda di setiap negara yang ia latih, tidak lepas dari pengalamannya sebagai pemain yang juga di sektor ganda.
Ia adalah atlet spelisialis ganda putra Indonesia yang ikut serta dalam Olimpiade Athena 2004.
Kala itu, ia berpasangan dengan Eng Hian, yang juga berhasil membawa Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas Olimpiade Tokyo di nomor ganda putri.
Di Athena, Limpele/Eng Hian terhenti pada babak semifinal setelah dikalahkan Kim Dong-moon dan Ha Tae-kwon dari Korea Selatan, 15-8, 15-2.
Mereka pun merebut medali perunggu setelah mengalahkan pasangan Jens Eriksen/Martin Lundgaard Hansen dari Denmark dengan skor 15-13, 15-7.
Melihat track record saat masih jadi pemain dan sekarang sebagai pelatih yang mentereng, keputusan PBSI menarik pulang Flandy Limpele bisa dibilang sangat tepat.
Apalagi ia ditaruh untuk melatih sektor ganda campuran bersama Nova Widianto, yang mulai seret prestasi pasca ditinggal Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Melati Daeva.
"Saya juga berharap, Flandy bisa membantu Nova [Widianto, pelatih ganda campuran PBSI] meloloskan dua wakil ganda campuran ke Olimpiade Paris 2024," ungkap Rionny Mainaky.
"Flandy dipilih karena sebagai pelatih dia sangat berpengalaman, track record-nya cukup baik dan sangat disiplin serta punya komitmen," tambahnya.
"Dia juga di Olimpiade Tokyo 2020 kemarin berhasil membawa ganda putra Malaysia [Aaron Chia/Soh Wooi Yik] meraih medali perunggu. Sebagai pemain, dia juga sangat berprestasi di dua nomor," tukas Rionny.