Gagal Juarai Korea Open, Jonatan Christie Analisis Kekuatan Tunggal China
Jonatan Christie mengaku kelelahan serta kurang bisa menerapkan strategi dengan baik di poin-poin krusial.
“Kondisi saya sebenarnya memang lelah tapi itu bukan alasan, semua pemain juga merasakan. Hari ini saya kurang bisa menerapkan strategi dengan baik di poin-poin krusial,” ungkap Jojo.
Selain itu, dalam wawancara pasca final Korea Open, Jonatan Christie juga bersyukur ia bisa menjalani pertandingan dengan lancar.
“Puji Tuhan pastinya karena bisa menyelesaikan pertandingan tanpa cedera. Kalau dibilang menyesal pasti menyesal, tadi sepertinya sudah hampir menjuarai Super 500 pertama saya," kata Jojo.
"Tapi kembali lagi Tuhan yang memberi dan Tuhan juga yang mengambil. Jadi saya tetap bersyukur dengan hasil ini,” kata Jojo seusai pertandingan.
Dengan hasil ini Jojo mengulang torehannya di Korea Terbuka 2017. Saat itu, Jojo juga keluar sebagai runner up setelah dikalahkan rekan senegara Anthony Sinisuka Ginting di final.
Sementara itu, Weng Hong Yang merupakan pebulutangkis China yang langsung menuai decak kagum.
Seharusnya Weng tak bisa berkompetisi di turnamen kategori Super 500 itu. Pasalnya dirinya merupakan tunggal putra peringkat ke-156 dunia.
Hanya saja, mundurnya beberapa partisipan utama membuat Weng Hong Yang mendapat kesempatan tampil di babak utama dengan status pemain pengganti atau Promoted from Reserves (PFR).
Di Korea Open, wakil China sukses menghentikan perjuangan sederet atlet besar seperti Cheam June Wei dan Ng Tze Yong.