INDOSPORT.COM – Superstar Serbia, Novak Djokovic, melontarkan kritikan kepada penyelenggara yang melarang petenis Rusia dan Belarusia bertanding di Wimbledon 2022.
Pada Rabu (20/04/22), Djokovic menyebut Wimbledon 2022 membuat keputusan gila terkait larangan petenis Rusia dan Belarusia ke turnamen tahun ini karena invasi ke Ukraina.
Pemenang 20 gelar grand slam tersebut secara terang-terangan memang menyatakan tidak setuju dengan invasi Rusia ke Ukraina, namun atlet bertanding adalah sebuah ketidakadilan.
“Saya akan sealu mengutuk perang, saya tidak akan pernah mendukung perang karena saya sendiri adalah anak korban perang,” ujar Djokovic saat diwawancarai usai pertandingan ATP di Belgrade, dilansir dari France 24.
“Saya tahu bagaimana rasanya trauma emosional yang dialami (akibat peperangan).”
Djokovic yang berasal dari Serbia memang pernah tumbuh dan menyaksikan negaranya terlibat peperangan pada tahun 1999 silam.
Serangan udara NATO ke Serbia 15 tahun lalu dilakukan untuk menghentikan kekerasan di Kosovo. Tapi warga sipil juga menjadi korban dalam serangan itu.
“Di Serbia, kita semua tahu apa yang terjadi. Di Balkan, kita mengalami banyak perang dalam sejarah baru-baru ini,” sambung Djokovic.
“Namun, saya tidak bisa mendukung keputusan Wimbledon, saya pikir itu gila.”
“Pemain, tenis, atlet, tidak ada hubungannya (dengan perang). Kalau politik mencampuri olahraga, hasilnya tidak bagus,” tandasnya.