Gara-gara Hal Ini, Calon Penerus Greysia/Apriyani Mundur dari Badminton Asia Championships
Satu pasangan ganda putri yaitu Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari terpaksa mundur dari Kejuaraan Asia 2022 karena terkonfirmasi positif Covid-19.
Berdasarkan unggaha Twitter PBSI (@inabadminton), Jesita Putri Miantoro positif Covid-19 berdasarkan hasil tes PCR saat akan berangkat dari Jakarta menuju Manila.
Jesita Putri Miantoro/Lanny Tria Mayasari mundur dari Kejuaraan Asia 2022 karena Jesita terkonfirmasi positif Covid-19.
— BADMINTON INDONESIA (@INABadminton) April 24, 2022
Jesita positif Covid-19 dari hasil tes PCR saat akan berangkat dari Jakarta menuju Manila.
Lekas sembuh Jesita!#BadmintonIndonesia #BAC2022 pic.twitter.com/8ulgOfoWJ2
Hal ini cukup disayangkan karena penggemar ingin menyaksikan penampilan pasangan yang digadang-gadang sebagai penerus Greysia/Apriyani. Netizen pun mengirim doa untuk kesembuhan Jesita Putri Miantoro.
"Sedih ya udah lama-lama persiapan latihan, dipendem sama ijo giliran udah waktunya turun malah kena Covid. Ya Allah sehatkan atlet-atlet lain semoga tetap bisa main maksimal," tulis pemilik akun @shiomacan98
"Main di turnamen reguler aja susah, pas bisa masuk via jalur undangan malah kena cobaan begini," tulis pemilik akun @ertantomi
"Semoga bisa lekas sembuh Jesita, yang lain prokesnya jangan sampai kendor apalagi yang ikut kejuaraan beregu TUC dan Sea Games," tulis pemilik akun @iyozikhlauma
"Nungguin banget padahal huaaa, tapi nggakpapa. Lekas sembuh Jesita. Comeback stronger!" tulis pemilik akun @l1sbethhh
Sementara itu, ajang Kejuaraan Asia 2022 sendiri tidak menyediakan hadiah berupa uang tunai.
Hal ini disampaikan oleh Humas PP PBSI, Derry Destanto pada Minggu (25/04/22), setelah mengikuti sesi konferensi pers.
"Sebagai tambahan informasi, berdasarkan hasil konferensi pers tadi bahwa Kejuaraan Asia 2022 tidak menyediakan prize money dengan beberapa alasan," ungkap Derry.
Menurutnya, turnamen Badminton Asia Championship 2022 penting digelar untuk tambahan poin bagi atlet bulutangkis Asia.
Namun, tidak ada yang mau menjadi tuan rumah karena bertepatan dengan bulan suci Ramadan, apalagi proses pencarian sponsor untuk prize money pun perlu waktu.
"Turnamen ini harus digelar, poinnya besar, perlu bagi pemain-pemain Asia. Tapi tidak banyak negara yang menyanggupi karena bertepatan dengan Ramadan dan Idul Fitri," cetusnya.
"BAC meminta tolong ke Filipina dan mereka menyanggupi, tapi dengan persiapan yang pendek. Jadi tidak bisa menyiapkan prize money," pungkas Humas PBSI, Derry.