Jalan Karier Lee Chong Wei Jadi Legenda Bulutangkis: Antara Basket dan Sandungan Kasus
Chong Wei mengawali karier profesionalnya di bulutangkis pada 2002 silam. Sayangnya, di tahun tersebut, Chong Wei gagal tampil bersinar. Jangankan meraih gelar juara, menembus partai final saja tidak mampu dilakukan Chong Wei.
Di tahun 2003, Chong juga masih belum mampu mempersembahkan gelar bergengsi di kejuaraan internasional. Namun, di tahun ini, Chong Wei mulai mengalami perbaikan dengan sukses menembus final Malaysia Terbuka, namun di babak itu ia kalah dari wakil China, Chen Hong.
Ajang Malaysia Terbuka 2004 merupakan kejuraan internasional pertama yang dimenangkan Chong Wei dalam kariernya. Saat itu, ia sempat menjadi sorotan di babak final setelah sempat membantai wakil Korea Selatan, Park Sung-hwan di set pertama dengan skor 15-3.
Masih di tahun yang sama, Chong Wei kembali meraih gelar juara saat mewakili Malaysia di kompetsi Taiwan Terbuka. Memenangkan dua turnamen itu, membuat Chong Wei mendapat tempat untuk berlaga di ajang Olimpiade 2004 yang berlangsung di Athena, Yunani.
Sejak memulai debut pada 2002 hingga kini, Chong Wei tercatat sudah mengoleksi total 65 gelar juara. Diantara banyaknya kejuaraan yang sudah dimenangkan Chong Wei tersebut, ada dua turnamen yang paling sering ia menangkan, yaitu Malaysia Terbuka dan Indonesia Terbuka.
Di ajang Malaysia Terbuka, Chong Wei sudah mengoleksi 10 gelar juara, sedangkan di Indonesia Open ia sudah enam kali dinobatkan sebagai juara, yang membuatnya menyamai catatan Taufik Hidayat dan Ardy B. Wiranata.
Wakil China Jadi Mimpi Buruk Chong Wei di Olimpiade
Telah disebutkan sebelumnya, sebagai seorang pebulutangkis sudah banyak gelar jaura yang diraih oleh Chong Wei dalam karierinya.
Namun, di balik itu semua, terdapat satu gelar juara yang selalu gagal ia taruh di lemari trofi juara miliknya. Gelar itu adalah medali emas di pentas Olimpiade.
Ya, sejak pertama kali mewakili Malaysia di ajang Olimpiade pada 2004 silam, Chong Wei tidak mampu membawa pulang medali emas.
Parahnya, di tiga seri Olimpiade terakhir (2008 Beijing, 2012 London, dan 2016 Rio de Janeiro) Chong Wei selalu gagal di partai final.
Uniknya, dari tiga seri Olimpiade tersebut, pebulutangkis asal China, menjadi sosok yang menghancurkan mimpi Chong Wei. Mereka adalah Lin Dan yang mengalahkan Chong Wei di Olimpiade 2008 dan 2012, serta Cheng Long yang baru saja menghempaskannya di Olimpiade 2016.
Kegagalannya di Olimpiade 2016 sendiri secara otomatis mengubur harapan Chong Wei untuk merasakan medali emas. Pasalnya, itu merupakan Olimpiade terakhir yang diikutinya.
"Saya mungkin tidak akan bermain lagi untuk memberi kesempatan pada pebulutangkis muda bersaing di Olimpiade 2020," ungkap Chong Wei seperti dilansir The Star.