Atraksi Sirkus Pemain Thailand saat Lawan The Daddies di Piala Thomas 2022
Akun di Twitter lainnya, @Mafiawasit, menyoroti aksi ngotot Hendra/Ahsan yang mulai tak sabar dengan permainan lambat Charoenkitamorn/Yordphaisong.
Ahsan/Hendra sejatinya hanya memvariasi serangan lewat netting dan smash yang tak terlalu keras. Namun, pukulan-pukulan silang mereka membuat Charoenkitamorn/Yordphaisong lari pontang-pantig mengejar kok.
Cukup di sepakbola aja lah kalian ngebantai kami, kalau urusan perbulu tangkisan kalian yang sopan yaaaa!! - Maman Racing pic.twitter.com/EcDtzeVOcS
— Komisi Wasit (@MafiaWasit) May 9, 2022
Hingga akhirnya Charoenkitamorn/Yordphaisong jungkir balik untuk saling mengover satu sama lain di depan net.
Kesempatan ini langsung dimanfaatkan Hendra/Ahsan untuk menjatuhkan kok ke bidang kosong dan berbuah poin. Charoenkitamorn/Yordphaisong pun terkapar.
Di video lainnnya, pada poin penentuan set ketiga 20-11, Hendra/Ahsan juga lagi-lagi membuat Charoenkitamorn/Yordphaisong terpaksa melakukan gaya sirkus untuk mengejar kok.
Congrats Ahsan/Hendra, tak bisa berkata-kata kalian terlalu luar biasa 🙌👏✊🇲🇨. MD Thai also played well👍 pic.twitter.com/jLuO6mkWta
— Zara_Kimga (@zara_kimga) May 9, 2022
Charoenkitamorn/Yordphaisong bahkan sampai terpeleset, sebelum akhirnya harus menyerah dari
Ahsan/Hendra sendiri juga bermain apik dalam pertandingan kedua Piala Thomas 2022 melawan Thailand. The Daddies sukses menang dengan rubber.
Ahsan/Hendra mengalahkan Chaloempon Charoenkitamorn/Nanthakarn Yordphaisong dengan skor 21-12, 26-28, dan 21-11.
Sukses mencuri kemenangan, The Daddies tetap mengakui bahwa gaya pertahanan ganda putra peringkat ke-220 dunia terbilang unik karena mampu menjangkau bola yang cukup jauh.
“Mungkin mereka memang gayanya seperti itu, tapi kalau kami harus siap terus menghadapi permainan lawan yang seperti apapun,” kata Hendra saat ditemui di Bangkok, Thailand.
Hendara/Ahsan pun mengakui bahwa sepanjang karier bulu tangkis mereka, baru kali ini bertemu dengan lawan yang punya gaya pertahanan unik namun solid.
“Mereka ulet sekali, mungkin karena mainnya tanpa beban. Tapi kalau dari segi teknis, lapangan di sisi kami memang lebih enak buat menyerang. Kami smash berapa kali pun mereka masih bisa mengembalikan,” Ahsan menceritakan.