Tembus Ranking 10 Dunia, Ganda Malaysia Tebar Ancaman di Indonesia Masters 2022
Dalam wawancaranya, keinginan merebut gelar di Indonesia Masters 2022, juga berguna untuk membangun kepercayaan diri Pearly Tan/Thinaah Muralitharan jelang Commonwealth Games 2022 mendatang.
Karena bagaimanapun, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan memiliki beban untuk meneruskan tradisi emas yang ditorehkan seniornya di Malaysia, Vivian Hoo/Woon Khe Wei, di Commonwealth Games 2014 (Glasgow) dan 2018 (Gold Coast).
Pearly Tan/Thinaah Muralitharan merasa tertantang dan terinspirasi untuk menyamai prestasi baik dari sang seniornya di Malaysia.
“Kami sangat ingin belajar dari apa yang dilakukan Vivian dan Khe Wei,” ucap Pearly Tan.
“Pada saat yang sma, kami tidak ingin terlalu membebani diri kami sendiri. Kami hanya ingin memainkan permainan kami an terus menjadi lebih baik,” sambungnya.
Tak mau terbebani lebih jauh, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan memilih untuk satu per satu berburu gelar, dan terdekat adalah Indonesia Master s2022.
Jelang Indonesia Masters 2022, pebulutangkis Malaysia itu mengaku belajar banyak dari kesalahan-kesalahan di pertandingan sebelumnya.
“Kami akhirnya mengalahkan pasangan peringkat 4 dunia Jepang, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di perempat final Thailand Open, dan kemenangan itu menambah kepercayaan diri kami.”
“Tapi kami masih perlu memperbaiki diri setelah kalah dari pasangan Jepang lainnya, Nami Matsuyama/Chiharu Shida di semifinal.”
“Karena mereka lebih baik dalam kekuatan dan kecepatan. Merka juga sangat konsisten. Jadi kami perlu belajar dari mereka dan kembali lebih kuat,” pungkas Pearly Tan.