Lempar Motivasi, Begini Tips Jadi Pebulutangkis Sukses Versi Legenda Taufik Hidayat
Taufik Hidayat menambahkan bahwa saat itu dia berusaha untuk ‘mengubah’ nasibnya sebagai pebulutangkis pada Olimpiade 2004 dengan sebuah ambisi namun tak terlalu menggebu.
“Lalu (pada Olimpiade Athena 2004), Lin Dan kalah di babak pertama. Wah saya senang. Lalu saya terus melaju, babak pertama, perempat final, final,” cerita Taufik Hidayat.
Memang tidak semua pebulutangkis top dan terbaik akan mendapatkan kesempatan untuk meraih medali Olimpiade. Untuk itulah faktor keberuntungan dan kerja keras yang menentukan.
“99 persen kamu harus kerja keras, tetapi sisanya adalah takdir Tuhan. Kalau Tuhan berkata tidak, ya tidak (akan terjadi),” ucap Taufik Hidayat.
“Ketika Olimpiade 2004, saya (menjadi yang sangat) beruntung. Saya tidak percaya bisa memenanginya,” tutur Taufik Hidayat.
Dalam podcast tersebut, Taufik Hidayat juga menyinggung soal pensiunnya Greysia Polii, legenda bulutangkis tunggal putri Indonesia yang terkenang sebagai juara Olimpiade.
Ya, karena memang, sebelum masa pensiunnya pada usia ke-34, Greysia Polii sempat mendapatkan kado indah dengan menjuarai Olimpiade Tokyo 2020 bersama Apriyani Rahayu.
Lantas, banyak orang berbondong-bondong merayakan pensiunnya Greysia Polii di sela-sela ajang Indonesia Masters 2022 pada Minggu (12/6/22) lalu.
Diakui atau tidak, Taufik Hidayat menilai bahwa efek Olimpiade sangat berpengaruh besar pada karier Greysia Polii dan bulutangkis Indonesia.
Sebagai informasi tambahan, Taufik Hidayat selain menjuarai Olimpiade Athena 2004, juga menyabet beragam penghargaan prestisius.
Seperti meraih gelar di Indonesia Open 1999, finalis All England 1999, juara Indonesia Open 2000, juara Singapore Open 2001, dan masih banyak lagi.