Rivalitas Sengit, Taufik Hidayat Ungkap Penyebab ‘Apesnya’ Lee Chong Wei di Kejuaraan Besar

Rabu, 22 Juni 2022 14:52 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Visual China Group via Getty Images/Visual China Group via Getty Images
Taufik Hidayat ungkap penyebab apesnya Lee Chong Wei di turnamen besar. Copyright: © Visual China Group via Getty Images/Visual China Group via Getty Images
Taufik Hidayat ungkap penyebab apesnya Lee Chong Wei di turnamen besar.
Lee Chong Wei di Mata Taufik Hidayat

Dalam video Youtube berdurasi 49 menit 38 detik itu, Taufik Hidayat asyik bercengkerama dengan host sekaligus pebulu tangkis Denmark, Anders Antonsen dan Hans-Kristian Vittinghus.

Kemudian Anders Antonsen melempar pertanyaan kepada Taufik Hidayat, menyinggung soal rivalitasnya dengan eks pebulu tangkis Malaysia, Lee Chong Wei.

“Menurutmu, mengapa Lee Chong Wei tidak pernah mendapatkan emas Kejuaraan Dunia dan Emas Olimpiade? Asian Games? Kejuaraan Dunia?” tanya Anders Antonsen.

Mendengar pertanyaan itu, Taufik Hidayat langsung terperangah dengan senyuman yang menyiratkan kebingungannya menjawab pertanyaan Anders Antonsen.

“Saya pernah mendengar (hal) ini sebelumnya dari Li Yongbo (Direktur Asosiasi Bulutangkis China). Katanya, Lee Chong Wei lahir di saat yang tidak tepat,” ucap Taufik Hidayat.

“Maksudnya kelahirannya tidak di era yang baik. Dia berada di era yang sama dengan Lin Dan (raja bulutangkis asal China).”

Lebih lanjut, Taufik Hidayat dengan perlahan menyebut bahwa Lee Chong Wei dengan segala keperkasaannya, lahir di antara pesaingnya yang menyulitkan dan beruntung.

“Aku berpikir bahwa saat Lee Chong Wei datang, aku (sudah) di sini. Lalu Lin Dan muncul. Menurutku, itu kurang beruntung (bagi Lee Chong Wei),” imbuh Taufik Hidayat.

Terlepas dari apapun, dalam sepanjang percakapan, Taufik Hidayat mengaku bahwa Lin Dan, Lee Chong Wei, dan Peter Gade, memang menjadi pesaing kuat baginya.

Soal gelar hingga pencapaian lain, semua juga bergantung pada ‘keberuntungan.’ Namun pada nyatanya, mereka semua tetap berakhir sebagai sosok legenda bulutangkis dunia.