Singapore Open: The Daddies Perpanjang Rekor Buruk Sang Juara All England, Ini Alasan Bagas Maulana
“Ya kita sebenarnya lagi proses, lagi diuji. Tetapi kita tidak sampai di sini saja, karena apa yang kita sudah pernah gapai dengan menjadi juara All England, dan kita mau bangkit lagi,” kata Bagas Maulana, dilansir dari rilis PBSI.
“Dan juga kan karakter pemain berbeda-beda. Ada yang konsisten, ada juga yang tidak. Pokoknya kita akan tetap berusaha agar bisa bangkit,” tambah pasangan Muhammad Shohibul Fikri tersebut.
Jebloknya performa Bagas/Fikri pun nampaknya bukan tanpa alasan. Sebab, sebelumnya pasangan peringkat 20 dunia itu sempat mengaku memiliki banyak tekanan usai menjadi juara di All England 2022.
Pengakuan Bagas/Fikri soal gelar juara All England 2022 menjadi tekanan ialah usai tersingkir di babak pertama Indonesia Masters 2022 pada Juni kemarin.
Bagas/Fikri kemudian mengaku bahwa predikat juara All England sedikit menjadi beban dirinya.
"(Juara All England) malah menjadi tekanan bagi kita," ucap Fikri.
Tekanan tersebut pun hingga saat ini belum bisa diatasi oleh Bagas/Fikri, yang tersingkir di babak pertama dan kedua ajang Swiss Open, Badminton Asia Championship.
Lalu Thailand Open, Indonesia Masters, Indonesia Open, Malaysia Open, Malaysia Masters 2022 dan kini Singapore Open 2022.
Pencapaian terbaik Bagas/Fikri pasca menjadi juara All England 2022 ialah menyentuh babak semifinal di Korea Open 2022, dan perempat final di Korea Masters 2022.