INDOSPORT.COM – Menyambut perhelatan akbar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, ada yang menarik ketika China sebagai ‘juara umum’ terancam tanpa perwakilan sektor ganda putra.
Sebagai informasi, sejak pertama kali digelar pada 1977, Kejuaraan Dunia Bulutangkis menempatkan China sebagai pengoleksi terbanyak medali emas dengan jumlah 67.
Rinciannya adalah 14 medali emas tunggal putra, 15 emas tunggal putri, 10 emas ganda putra, 21 emas ganda putri, dan 9 medali emas ganda campuran,
Sementara, Indonesia mengekor di peringkat kedua dengan total 23 medali emas Kejuaraan Dunia. Serta ada Denmark, Korea Selatan, dan Jepang di bawahnya.
Kini, pada tahun 2022, China kembali berkesempatan untuk menguatkan dominasinya di ajang Kejuaraan Dunia yang bakal digelar pada 22-28 Agustus 2022 di Tokyo Metropolitan Stadium.
Kejuaraan Dunia Bulutangkis mengadopsi sistem undangan pemain. Jika pemain dan federasi yang diundang setuju, maka mereka memenuhi syarat untuk bermain.
Sejumlah nama atlet andalan China di bawah naungan CBA, telah terundang oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) untuk bisa kembali membidik medali emas.
Seperti Chen Yu Fei (tunggal putri), Zheng Siwei/Huang Yaqiong (ganda Campuran), Shi Yuqi (tunggal putra), hingga Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (ganda putri).
Sayangnya, pada Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 ini, China terancam tanpa perwakilan di sektor ganda putra yang biasanya rajin untuk menyumbangkan medali di major event ini.
Hal itu karena sejumlah ganda putra China yang diundang BWF berdasarkan sistem peringkat, menolak berpartisipasi. Siapa saja?