INDOSPORT.COM – Peraih 23 Grand Slam, Serena Williams, mengumumkan rencananya untuk berhenti dari dunia tenis pada hari Selasa (09/08/22).
Atlet 40 tahun tersebut membawa bakat khasnya sendiri ke dalam tenis, menantang norma-norma yang mengatur mode, kekuasaan, kesopanan, ras, dan gender. Dengan menjadi dirinya sendiri, jangkauannya nampak jauh melampaui permainan.
Serena Williams adalah sebuah simbol, sebuah persona. Seorang atlet yang telah jauh melampaui jejak langkah orang-orang yang merintis jalan dan menguasai olahraga yang didominasi oleh orang kulit putih.
Berencana pensiun dari tenis, ia pun menjelaskan dalam sebuah wawancara eksklusif dengan majalah Vogue, bahwa ia akan memfokuskan hidupnya jauh di luar olahraga dan merancang masa depan sesuai keinginannya.
Williams selalu melakukan segala sesuatu dengan caranya sendiri. Hal itu telah membantunya menjadi salah satu atlet terhebat yang pernah menghiasi dunia olahraga tenis.
Sangat mudah untuk melupakan bahwa perjalanan kejuaraannya, yang mencakup 23 gelar tunggal Grand Slam, hanya sedikit di bawah rekor 24 milik Margaret Court, dimulai dengan kemenangan di US Open pada tahun 1999.
Pada usia 17 tahun, Williams menjadi pemain kulit hitam pertama sejak Arthur Ashe pada tahun 1975 dan wanita kulit hitam pertama yang muncul sebagai pemenang Grand Slam setelah Althea Gibson pada tahun 1958.
Williams menjadi personifikasi kehebatan atletik dan setidaknya selama dua dekade, membawa aspirasi kesetaraan gender dan ras.
Sepanjang jalan, ia menunjukkan kepada dunia kekuatan luar biasa dalam mendobrak batasan dan melenyapkan norma-norma.
Dengan berita pensiunnya, kita kembali mengenang masa-masanya. Ia telah menarik banyak orang untuk menyaksikan momennya di lapangan Grand Slam, membawa serta mereka yang sebelumnya tidak pernah menonton pertandingan tenis.