INDOSPORT.COM – Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, sempat mengalami perjalanan sulit ketika memenangi Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005.
Jelang kejuaraan dunia bulu tangkis 2022, terselip satu realita dan tantangan untuk tunggal putra Indonesia.
Sektor tunggal putra sudah cukup lama puasa gelar di Kejuaraan Dunia Bulutangkis, yang terakhir kali disabet oleh legenda, Taufik Hidayat.
Sebagai catatan, sektor tunggal putra akan menurunkan empat pemain, yaitu Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Tommy Sugiarto, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Empat pemain inilah yang menjadi tumpuan untuk membuka puasa gelar 17 tahun lamanya, dan mengikuti jejak Taufik Hidayat mendapatkan gelar juara.
Namun demikian, jalan Taufik Hidayat untuk mendapatkan gelar di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2005 terhitung tak mudah.
Menilik bagan pertandingan yang dicatat oleh Wikipedia, Taufik Hidayat sebenarnya sudah mendapatkan lawan sulit sejak babak perempat final.
Taufik Hidayat bertemu dengan Kenneth Jonassen yang notabene merupakan pebulutangkis Denmark nomor dua saat itu.
Seperti diketahui, era tahun 2005 bulutangkis Denmark mengunggulkan nama Peter Gade yang juga turun di kejuaraan dunia kala itu.
Namun demikian, Taufik Hidayat sempat kesulitan dan tertinggal jauh di gim pertama yang berakhir dengan skor 3-15 untuk keunggulan Jonassen.