Terbongkar! Ini Rahasia Tokcer Fajar/Rian Tembus 7 Final dari 11 Turnamen 2022

Rabu, 17 Agustus 2022 16:00 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Final Malaysia Open 2022. Foto: PBSI Copyright: © PBSI
Pasangan ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di Final Malaysia Open 2022. Foto: PBSI
Rian Ardianto: Rivalitas Ganda Putra Indonesia Sengit

Fajar/Rian pun juga menyadari bahwa persaingan ganda putra di Indonesia belakangan ini saja sudah sangat ketat.

Selain mereka, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang masuk Top 3, ada tiga pasangan ganda putra lain yang mulai menunjukkan sinarnya.

Mereka adalah Bagas/Fikri yang memenangkan gelar All England, peraih emas SEA Games 2022 dan juara Singapore Open Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, serta juara Asia Pramudya Kusumawardana/Yeremia Rambitan.

Oleh karenanya, Fajar/Rian tidak mau bersantai-santai meski tengah berada di puncak performa saat ini. Sebab, selain di Indonesia, persainga ketat juga datang dari ganda putra luar negeri.

“Yang pasti kami terus kerja keras karena persaingan di ganda putra kan sangat ketat. Sesama Indonesia sudah ketat, belum lagi dari luar negeri,” tambah Rian.

“Jadi benar-benar fokus di setiap pertandingan. Tidak menggebu-gebu untuk mau menang tapi mencoba enjoy dan mengeluarkan seluruh kemampuan,” pungkasnya.

Pekan depan, Fajar/Rian akan mengikuti ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 di Tokyo, Jepang. Ajang ini akan digelar pada 21-28 Agustus 2022.

Untungnya, Fajar/Rian langsung mendapatkan bye ke babak kedua berdasarkan drawing Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Namun demikian, Fajar/Rian berpotensi jumpa beberapa lawan sulit. Misalnya, unggulan ke-16 dari Jepang, Akira Koga/Taichi Sato di babak ketiga.

Selain itu, mereka juga bisa berjumpa rekan senegara sekaligus nomor 1 dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, di babak perempat final.

Fajar/Rian debut di Kejuaraan Dunia pada tahun 2018 dengan terhenti di babak ketiga. Tahun berikutnya, mereka mampu menggondol medali perunggu atau juara ketiga di edisi Basel.