Tes PCR Hingga Hidung Berdarah Dialami oleh Rombongan Bulutangkis Indonesia di Jepang
Setelah upacara sambutan di Bandara, seluruh awak tim Indonesia yang sudah tiba langsung di bawa ke hotel yang berjarak kurang lebih 72 km, dengan waktu tempuh 1 jam 30 menit dari Bandara.
Sesampainya di hotel, seluruh tim diharuskan melakukan tes PCR sebagai salah satu syarat protokol kesehatan yang diwajibkan oleh panitia dan pemerintah Jepang.
"Puji Tuhan, tim sudah tiba dengan selamat di Tokyo. Kondisi anak-anak dalam keadaan baik dan bersemangat.
"Tim sudah melakukan tes PCR di Tanah Air dua hari sebelum keberangkatan, dan setibanya di sini kami PCR lagi. Ini merupakan syarat dari panitia pelaksana mengingat di Jepang angka penyebaran Covid-19 masih cukup tinggi," lanjutnya.
Namun terjadi sedikit insiden dari tes PCR yang dilakukan oleh tim medis di Jepang untuk para rombongan dan atlet Indonesia.
Dilansir dari akun Twitter Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PP PBSI, Bambang Roedyanto, @RudyRoedyanto, ada dua atlet yang harus mengalami pendarahan usai lakukan tes PCR.
"PCR disini sadis, 2 pemain kita sampai mimisan… keluhan sdh disampaikan…semua ngeluh krn coloknya terlalu dalam," cuitnya.
PCR disini sadis, 2 pemain kita sampai mimisan… keluhan sdh disampaikan…semua ngeluh krn coloknya terlalu dalam pic.twitter.com/7APRmVFj9E
— Rudy R. ( IG: rudy671367) (@RudyRoedyanto) August 19, 2022
Belum diketahui siapa dua atlet yang mengalami pendarahan ringan tersebut, namun netizen menerka salah satunya adalah Anthony Ginting.
Sementara itu Rudy Roedyanto juga menjawab salah satu pernyataan netizen, yang mengatakan mengapa tes PCR tak dilakukan oleh tim dokter dari PBSI. Ia menjawab hal itu tidak boleh.
PBSI kan bawa dokter sendiri koh, minta aja ke panitia untuk PCRnya dicolok sama dokter PBSI untuk tim Indonesia kalau boleh.
— Rosita (@iyozikhlauma) August 19, 2022
Sektor ganda putra masih menjadi tumpuan PBSI dalam meraih prestasi tertinggi lantaran empat pasangan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dianggap paling siap bersaing.