Indonesia Nihil Gelar di Kejuaraan Dunia dan Japan Open 2022, PBSI: Ada Kendala Teknis

Minggu, 4 September 2022 18:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
© badmintonindonesia.org
Rionny Mainaky Copyright: © badmintonindonesia.org
Rionny Mainaky
Evaluasi Demi Olimpiade Paris 2024

Kekalahan para pemain Indonesia di ajang Kejuaraan Dunia 2022 dan Japan Open 2022, Rionny mengakui hasil ini menjadi pekerjaan rumah yang berat bagi pelatih.

"Evaluasi yang terpenting dari saya adalah bagaimana penyesuaian kita dengan kondisi lapangan dan shuttlecock," ungkap Kabid Bina Prestasi PP PBSI, Rionny Mainaky.

"Situasi ini terjadi di sini, dengan kondisi lapangan yang stabil dan laju shuttlecock yang lambat, membuat anak-anak memang agak kesulitan," terang Rionny Mainaky lagi.

"Berbeda dengan saat bertanding di Malaysia dan Singapura lalu, anak-anak mampu bermain dengan pola dan teknik terbaik karena shuttlecock-nya kencang."

Hal ini sebenarnya sudah diantisipasi selama persiapan di Jakarta, tapi Rionny mengatakan harus lebih dipersiapkan lagi.

"Hal ini sebenarnya sudah kita antisipasi dengan menyiapkan dari Jakarta. Sudah mencoba pakai shuttlecock pertandingan, misalnya, tapi memang itu belum cukup."

"Ke depan, harus kita siapkan lebih matang lagi bagaimana medan pertandingan yang akan dihadapi," tekad Rionny mewakili PBSI.

PBSI pun menegaskan bahwa mereka akan belajar dari pengalaman ini dan bertekad untuk tampil lebih baik di ajang berikutnya, mengingat akan ada Olimpiade Paris 2024.

"Saya berharap hasil ini tidak membuat anak-anak dan pelatih down. Sebaliknya, harus menjadi motivasi untuk menjadi lebih baik lagi karena masih banyak turnamen di depan."

"Apalagi, tahun depan kita sudah bersiap menghadapi kualifikasi menuju Olimpiade Paris 2024," pungkas Rionny Mainaky.