INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, mengungkapkan beban berat yang mereka alami lantaran tak kunjung juara usai raih gelar All England 2022.
Kembali pada Maret lalu, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri berhasil mencatat sejarah. Pertama kali tampil di All England dan langsung keluar sebagai juara.
Bermain di babak final di Birmingham, Bagas/Firi menunjukkan rekan senegara sekaligus seniornya, pasangan veteran Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
All England sendiri merupakan turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia. Tak heran jika Bagas/Fikri kebingungan saat momen selebrasi karena tidak menyangka sama sekali bisa juara.
Namun demikian, Bagas/Fikri seakan terkena kutukan juara All England 2022. Pasalnya, performa Bagas/Fikri seakan terjun bebas di beberapa turnamen yang diikuti sesudahnya.
Dipahami. Mereka kerap kali tersingkir di babak pertama atau kedua pada beberapa turnamen setelah All England 2022. Banyak spekulasi yang menduga kalau mereka merasa terbebani.
Diakui oleh Bagas/Fikri, hal tersebut memang menjadi beban. Terlebih dengan hujatan dan kritikan yang mereka terima dari orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya.
“Yang sudah ya sudah, kalau sudah juara, saat turun juara kita bukan juara lagi. Berikutnya kita harus dari nol lagi, harus berjuang lagi,” ujar Fikri kepada Badminton Unlimited dari akun BWFdi Twitter.
Muhammad Shohibul Fikri and Bagas Maulana 🇮🇩 talk about their breakthrough performance at @YonexAllEngland.#BadmintonUnlimited pic.twitter.com/5u2NedaCcs
— BWF (@bwfmedia) September 24, 2022
“Mungkin dia nggak ngrasain kita. Dianya seenaknya aja dia ngomong. Kalau mungkin dia tahu (perjuangan) kita mungkin dia bakal ngrasain dihujat itu gimana,” sambung Bagas.
Meski demikian, Bagas/Fikri tak begitu mempersoalkan tentang hujatan dan kritik keras yang dia terima. Sebab, mereka bakal berjuang lebih keras untuk mencapai ambisi. Apa itu?