INDOSPORT.COM - Sejarah kelam bulutangkis Indonesia, di mana ada enam peraih medali emas Hylo Open yang telah memutuskan berpindah kewarganegaraan.
Hylo Open 2022 akan digelar mulai hari ini, Selasa (1/11/22), di mana Indonesia mengirim sebelas pemain untuk merebut medali dan menorehkan prestasi di level Super 300.
Hylo Open beberapa kali berganti nama, mulai BMW Badminton Cup, BMW Open, Bitburger Masters, Bitburger Open, lalu SaarLorLux Open, dan kini jadi Hylo Open.
Sejak pertama kali digelar di tahun 1988, tak banyak wakil Indonesia yang bisa menjuarai Hylo Open. Hanya delapan medali yang bisa diraih oleh wakil Merah Putih di Jerman.
Namun, beberapa dari mereka justru telah memilih untuk berpindah kewarganegaraan. Berikut ulasan INDOSPORT untuk Anda.
1. Yoseph Phoa
Yoseph Phoa merupakan pemain Indonesia pertama yang berhasil meraih titel juara di ajang Hylo Open (dulu BMW Open), yakni pada 1991 lalu, di sektor tunggal putra.
Yoseph Phoa kemudian kembali menjuarai turnamen ini dua tahun kemudian, saat ia banting setir ke sektor ganda putra, dan berpasangan dengan Iguh Donolego.
Namun, setelah mengukir prestasi untuk Indonesia, Yoseph Phoa akhirnya hijrah ke Jerman dan menjadi warga negara sana.
Namun, kecintaannya pada bulutangkis tak pernah padam. Yoseph Phoa tetap berkarir sebagai atlet dan membela Jerman, serta meraih berbagai prestasi internasional.
Yoseph Phoa memutuskan pensiun dari bulutangkis sekitar tahun 2004 silam, dengan status sebagai atlet Jerman.