3 Skill Ajaib Tony Gunawan, Eks Pebulutangkis Indonesia yang Dirumorkan Latih Malaysia
Sebagai pemain ganda, Tony Gunawan mengambil posisi sebagai pemain depan atau playmaker. Permainan netting-nya sangat variatif, tipis, tetapi mematikan.
Jika berkaca pada sosok saat ini, mungkin permainan Tony Gunawan mirip dengan Hendra Setiawan. Maklum, Hendra sendiri mengakui ia mengidolakan Tony Gunawan.
Namun bedanya, Tony jauh lebih agresif dari Hendra. Di tangan pelatih Christian Hadinata dan Herry IP, Tony nyaris tanpa cela. Emas olimpiade 2000 pun ia amankan.
Tony Gunawan juga mengamankan gelar juara dunia 2001, dua kali meraih emas di Piala Thomas 1998 dan 2000, juga meraih emas di Asian Games 1998 dan, Asia Cup 1999 dan Asian Championship 2000 lalu.
Setelah itu, Tony Gunawan memutuskan untuk pindah ke Amerika, walaupun ia tak benar-benar berhenti dari bulutangkis.
Main Fleksibel Walau Gonta-ganti Partner
Sejak masuk ke Pelatnas PBSI tahun 1993, Tony Gunawan cukup sering bergonta-ganti pasangan. Awalnya dengan Namrih Suroto, Rudy Wijaya, Victo Wibowo, Halim Haryanto, dan paling sukses dengan Candra Wijaya.
Hal itu membuat Tony jadi salah satu atlet yang paling fleksibel. Walaupun ia bertugas di depan, tetapi Tony juga berotasi dengan baik dan punya defens kuat di belakang.
Sejak lama, ia memang selalu menekankan bahwa pemain ganda harus bisa bermain di depan maupun di belakang. Tony juga bisa menyesuaikan diri dengan berbagai pola.
Maka dari itu, masuk akal jika Tony tetap berprestasi saat main dengan siapa pun, termasuk bersama pebulutangkis Amerika, Howard Bach di Kejuaraan Dunia 2005 lalu.
Fleksibilitas Tony juga tergambar saat ia bermain ganda campuran. Memang tidak terlalu sering, tetapi ia tetap berprestasi di Chinese Taipei Open hingga US Open.