Kata Hendrawan Soal Dominasi Axelsen di Tunggal Putra Dunia: Dia Sisa-sisa Big Four Kings!
Di luar persaingan keempat legenda tersebut, ada Viktor Axelsen dan Kento Momota yang bergantian beberapa kali mampu menghadang laju mereka.
Namun dengan Kento Momota mulai menurun performanya imbas kecelakaan pada 2020, Viktor Axelsen pun kini mulai terlihat dominasinya.
“Mereka (Big Four Kings) sedang di atas, Viktor (Axelsen) saat itu masih mudah dia sudah mampu bermain melawan mereka,” terang Hendrawan.
“Maksud saya seperti itu. Jadi kalau Viktor sudah seperti itu berarti suatu saat kalau tiga generasi ini mereka retired maka dia bakalan naik. Dan memang betul. Semua rata-rata seperti itu,” lanjutnya.
Fenomema Axelsen ini hampir mirip dengan legenda Indonesia, Ricky Subagja/Rexy Mainaky, yang sempat mendominasi sektor ganda putra dunia.
Ricky Subagja/Rexy Mainaky saat itu mulai menanjak performa dan prestasinya setelah tiga generasi emas, Park Joo Bong/Kim Moon Soo, Tian Bingyi/Li Yongbo, Rashid/Jaelani, Eddy Hartono/Rudy Gunawan.
“Empat pasangan yang senior ini, Ricky/Rexy satu-satunya yang mampu bersaing dengan mereka. Begitu keempatnya pensiun, mereka yang akhirnya merajai,” sambung Hendrawan.
“Viktor (Axelsen) salah satunya seperti itu. Karena top-nya tiga pemain ini yang bisa bermain fight atau bermain bagus melawan 3 generasi ini, Lin Dan, Taufik, Chong Wei, ya Viktor,” papar Hendrawan.
Namun, menurut Hendrawan, Axelsen masih dapat disaingi oleh pemain-pemain saat ini, termasuk pemain tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia.
"Lee Zii Jia termasuk salah satu orang yang bisa melawan Axelsen atau bisa fight. Tetapi kan untuk jadi seorang juara lawannya kan bukan hanya satu, arus mengalahkan yang lain juga," katanya.
Lee Zii Jia sendiri saat ini hampir dekat untuk menyaingi Viktor Axelsen. Saat ini, Lee Zii Jia menduduki peringkat 2 dunia, unggul dari murid Viktor Axelsen, Loh Kean Yew.